Sri Mulyani: Ada Orang Ibadahnya Bagus, Tapi Lihat Uang Lupa Semuanya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti mengenai tata kelola anggaran yang memiliki banyak godaan. Menurutnya, uang bisa menjadi solusi untuk pembangunan tetapi bisa juga menjadi petaka saat terjadi penyelewengan. Bahkan, penyelewengan ini dapat dilakukan oleh orang yang memiliki ibadah bagus.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah. Rakornas ini dihadiri oleh sebanyak 1.200 orang peserta yang berasal dari Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
Dalam kesempatan itu, dia menyoroti mengenai tata kelola anggaran yang memiliki banyak godaan. Menurutnya, uang bisa menjadi solusi untuk pembangunan tetapi bisa juga menjadi petaka saat terjadi penyelewengan. Bahkan, penyelewengan ini dapat dilakukan oleh orang yang memiliki ibadah bagus.
-
Apa yang dikhawatirkan Ganjar Pranowo tentang korupsi? Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo khawatir jika praktik korupsi menjadi budaya di pemerintahan yang dianggap sebuah kewajaran.
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus korupsi? Sorotan kini tertuju pada Sirajuddin Machmud, suami dari Zaskia Gotik, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.
-
Kenapa Ganjar Pranowo merasa khawatir tentang korupsi? Dia takut, wajar biasa, menjadi biasa, kemudian distempeli budaya. Loh kan bahaya ini. Bahaya ini. Budayawan protes, kita juga protes," kata Ganjar.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
"Kita semua mengetahui bahwa aparatur pemerintah harus bersama-sama menjaga tata kelola berdasarkan konteks yang saya sampaikan. Keuangan negara berhubungan dengan uang godaannya banyak sekali," ujar Sri Mulyani di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/3).
"Uang bisa menjadi sumber solusi tapi juga sumber celaka. Banyak orang celaka. Sholat rajin, haji ada, umrah sering, puasa Senin Kamis, tapi waktu ngeliat uang dia lupa semua itu. Seperti tidak ada koneksinya. Sepertinya uang, ada dunianya sendiri," sambungnya.
Sri Mulyani melanjutkan, karena manusia sangat mudah tergoda maka dibutuhkan pengawasan yang benar-benar kompeten. Indonesia sendiri sudah melengkapi institusinya dengan pengawasan berlapis.
"Karena manusia mudah tergoda, maka kelemahan ini harus dikompensasi dengan pengawasan yang baik. Jangan percaya diri sendiri saya tidak tergoda. Lebih senang kita diawasi. Oleh karena itu sistem pengawas keuangan terdiri dari beberapa lapis. Lapis pertama, yang ada di dalam internal organisasi. Itu yang disebut aparat internal, pengendalian internal, di dalam organisasi, namanya biasanya irjen," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengakui, tak semua orang suka diawasi. Semakin besar jabatan seseorang dalam suatu institusi maka keinginan untuk diawasi pun semakin rendah. Hal ini pun menjadi tantangan berat dalam pemerintahan Indonesia.
"Saya akui di RI tantangan berat. Karena kita pada dasarnya manusia. Tidak hanya manusia Indonesia, bule dari arab, India semua manusia itu tidak suka diawasi. Namanya manusia bangsa apapun, dia tidak suka diawasi. Bukan masalah apa-apa instingnya suka kita bebas," tandasnya.
Baca juga:
Sri Mulyani di Depan Pemda: Saya Benci Kalau Anggaran Dikorupsi
Wabup Bengkalis Kembali Mangkir dari Sidang Korupsi PDAM
Dikawal Polisi, KPK Geledah Ruang Kakanwil Kemenag Jatim
Eks Hakim Agung Artidjo Alkostar Sebut Komitmen Antikorupsi Dua Capres Kurang Gereget
Ingin Tindak Korupsi Sektor Swasta, KPK Minta UU Tipikor Segera Direvisi