Sri Mulyani Alokasikan Anggaran Pendidikan Rp542,8 Triliun Tahun Ini
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengalokasikan anggaran senilai Rp542,8 triliun untuk sektor pendidikan tahun 2022. Nilai itu setara 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengalokasikan anggaran senilai Rp542,8 triliun untuk sektor pendidikan tahun 2022. Nilai itu setara 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini.
"Itu sesuai dengan perintah undang-undang dasar yang menyampaikan bahwa kita harus mengalokasikan 20 persen dari anggaran belanja kita untuk pendidikan. Itu sudah dilakukan sejak tahun 2007," ujarnya dalam acara Webinar LPDP di Jakarta, Jumat (25/2).
-
Dimana Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikan menengah atasnya? Ia pun melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA Labschool.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Futri Zulya Savitri menunjukkan semangatnya untuk melanjutkan pendidikan? Dalam unggahan di Instagram dan TikTok, Futri menunjukkan semangat besar untuk melanjutkan pendidikan.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
Bendahara negara ini menyampaikan, besarnya alokasi APBN terhadap sektor pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Sebab, persaingan global saat ini lebih menekankan pada kemampuan SDM ketimbang SDA.
"Kunci (keberhasilan) sebuah bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusia," tekannya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani memastikan, pengelolaan nilai anggaran tersebut dilakukan secara baik dan transparan. Antara lain dengan membentuk dana Abadi Pendidikan sejak 2010 lalu.
"Karena kita tidak ingin bahwa anggaran 20 persen dari dan yang diamanatkan oleh konstitusi itu bisa dan harus bisa dimanfaatkan antargenerasi dikelola dengan baik," ujarnya.
Sri Mulyani mencatat, saat ini, anggaran dana pendidikan dana abadi yang kita sudah kelola dari tahun 2010 adalah sebesar Rp 81,1 triliun. Selain program Dana Abadi Pendidikan, pemerintah juga telah membentuk Program Dana Abadi Penelitian yang mencapai Rp8 triliun.
Kemudian ada juga, Dana Abadi Perguruan Tinggi Rp 7 triliun, dan dana Abadi Kebudayaan sebanyak Rp 3 triliun.
"Ini total dana abadi di bidang pendidikan termasuk tadi penelitian perguruan tinggi dan kebudayaan telah mendekati Rp 100 triliun, yaitu Rp 99,1 triliun rupiah. Ini masih akan berkembang karena nanti akan ada tambahan lagi melalui mekanisme APBN," tandasnya.
(mdk/ags)