Sri Mulyani: APBN harus efektif untuk menghilangkan kemiskinan
Sri Mulyani mengatakan, implementasi APBN yang telah disusun harus dilakukan secara efektif dan mampu mewujudkan tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yaitu, menciptakan negara yang merdeka, berdaulat, adil makmur dan bersatu.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disusun pemerintah bukanlah sebuah pencapaian bagi suatu negara. Namun, APBN tersebut merupakan sebuah tonggak bagi negara untuk menjalankan tujuan dari pemerintahan.
"Saya sering mendengar pembahasan seolah APBN sebagai tujuan. APBN is not the goal. APBN is an instrument bagi sebuah negara untuk mencapai tujuan," ujar Sri Mulyani di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (4/12).
-
Kapan sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 yang menghadirkan Sri Mulyani? Hari ini, Jumat, MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
Sri Mulyani mengatakan, implementasi APBN yang telah disusun harus dilakukan secara efektif dan mampu mewujudkan tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yaitu, menciptakan negara yang merdeka, berdaulat, adil makmur dan bersatu.
"Apakah ini berhubungan dengan kesejahteraan umum, menghilangkan kemiskinan, mengurangi kesenjangan, mencerdaskan rakyat Indonesia dan mewujudkan keadilan sosial," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, di tengah perkembangan dunia yang semakin cepat, Indonesia harus mampu terbuka tanpa mengesampingkan tujuan yang telah ditetapkan oleh pendiri bangsa.
"Indonesia never intended to become a close country, dari awal negara ini adalah negara terbuka dan selalu berwawasan dunia. Jadi kalau kita berpikir untuk menjadi negara tertutup inward oriented yang eksklusif itu pasti menyalahi tujuan dari pendrian negara ini," tandasnya.
Baca juga:
Hingga saat ini, penerimaan BLU capai Rp 38,5 triliun
Pemerintah tetap waspadai kenaikan harga di akhir tahun
GPN tekan pegawai pajak nakal manipulasi data transaksi WP
Renovasi Stadion GBK bakal tingkatkan kenyamanan generasi milenial
Menteri Sri Mulyani blak-blakan penyebab defisit BPJS Kesehatan