Sri Mulyani Catat 3.365 Pinjol Ilegal Ditutup dalam 3 Tahun Terakhir
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, sebanyak 3.365 perusahaan pinjaman online (pinjol) ilegal telah ditutup oleh Satgas Waspada Investasi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Bendahara Negara ini menyatakan, data tersebut menjadi tantangan serius bagi para pelaku industri yang memiliki komitmen tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, sebanyak 3.365 perusahaan pinjaman online (pinjol) ilegal telah ditutup oleh Satgas Waspada Investasi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
"Selama periode 2018 hingga 2021 Satgas Waspada Investasi menutup sebanyak 3.365 pinjam online ilegal di Indonesia," ungkapnya dalam acara Opening Ceremony The 3rd Indonesia Fintech Summit 2021, Sabtu (11/12).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Dimana Sri Mulyani bermain dengan cucunya? Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan potret kedatangan cucu-cucunya di kantornya melalui akun Instagramnya.
-
Siapa yang Sri Mulyani ajak bermain di kantornya? Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan potret kedatangan cucu-cucunya di kantornya melalui akun Instagramnya.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Bendahara Negara ini menyatakan, data tersebut menjadi tantangan serius bagi para pelaku industri yang memiliki komitmen tinggi untuk menjaga nama baik industrinya. Sehingga, dituntut cakap dalam memperkuat mitigasi risiko maupun pengawasan.
"Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan teknologi digital harus diikuti dengan pengaturan dan pengawasan yang proper dan appropriate. Namun, tetap melindungi konsumen dan tidak mengerdilkan industri fintech itu sendiri," tekannya.
Terlebih, lembaga fintech kini mampu menjadi sumber alternatif pembiayaan bagi pelaku UMKM. Menginga, ketentuan syarat maupun proses pencairan dana yang lebih efisien dan mudah.
"Ini (Fintech) merupakan sumber alternatif, karena prosedurnya dianggap sangat singkat, sederhana, dan mudah," ucapnya.
Untuk itu, pemerintah bersama regulator terkait terus berupaya melahirkan berbagai kebijakan yang dapat menstimulus kelangsungan ekonomi digital. Dengan begitu, diharapkan dapat memperkuat perekonomian Indonesia pasca pandemi Covid-19.
"Ini sebagaimana yang di sampaikan bapak presiden (Jokowi) dalam berbagai kesempatan agar menekankan light and touch (sentuhan lembut) dari sisi regulasi," tandas Sri Mulyani.
Fintech Punya Peran Penting Dukung Bisnis UMKM
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, financial technology atau fintech memiliki peran penting untuk mendukung bisnis pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mengingat, fintech mampu menjadi alternatif pembiayaan bagi sektor UMKM.
"Jadi, peran Fintech untuk mendukung UMKM luar biasa penting," kata Jokowi dalam paparannya yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Opening Ceremony The 3rd Indonesia Fintech Summit 2021, Sabtu (11/12).
Jokowi menerangkan, melalui fintech, para pengusaha kecil ini lebih mudah dalam mendapatkan pendanaan. Menyusul, ketentuan syarat maupun proses pencairan dana yang lebih efisien dan mudah.
"Ini (Fintech) merupakan sumber alternatif, karena prosedurnya dianggap sangat singkat, sederhana, dan mudah," ucapnya.
Maka dari itu, Jokowi berharap peran lebih Fintech untuk memperluas jangkauan pemberian dana bagi pelaku UMKM bi berbagai wilayah Indonesia. Sehingga, diharapkan mampu mengembangkan bisnis UMKM domestik di tengah pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, pemerintah bersama regulator terkait juga berkomitmen untuk melahirkan berbagai kebijakan yang dapat menstimulus kelangsungan ekonomi digital, termasuk fintech.
"Ini sebagaimana yang di sampaikan bapak presiden (Jokowi) dalam berbagai kesempatan agar menekankan light and touch (sentuhan lembut) dari sisi regulasi," tandasnya.
(mdk/ags)