Sri Mulyani Catat Pembiayaan Utang Capai Rp647 Triliun Hingga 30 September 2021
Dengan demikian, defisit APBN mencapai Rp452,0 triliun dengan rasio 2,74 persen PDB. Sementara realisasi Pembiayaan APBN mencapai Rp621,9 triliun atau 61,8 persen dari target yang berperan sebagai penyangga kebutuhan defisit.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, pembiayaan utang telah mencapai Rp647,2 triliun hingga 30 September 2021. Utang tersebut terdiri dari SBN Neto sebesar Rp666,7 triliun dan pinjaman neto sebesar minus Rp19,5 triliun.
"Pembiayaan utang hingga 30 September 2021 telah terealisasi sebesar Rp647,2 triliun dengan SBN neto sebesar Rp 666,7 triliun dan pinjaman neto sebesar minus Rp19,5 triliun," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (25/10).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
Dengan demikian, defisit APBN mencapai Rp452,0 triliun dengan rasio 2,74 persen PDB. Sementara realisasi Pembiayaan APBN mencapai Rp621,9 triliun atau 61,8 persen dari target yang berperan sebagai penyangga kebutuhan defisit.
Selama 2021, partisipasi Bank Indonesia untuk pembiayaan telah mencapai Rp142,7 triliun. Terdiri dari instrumen SUN Rp97,5 triliun dan SBSN Rp45,2 triliun.
"Pembiayaan utang dilakukan dengan hati-hati mengantisipasi perkembangan kondisi APBN dan volatilitas pasar keuangan," kata Sri Mulyani.
Di akhir kuartal III-2021, pemerintah telah menurunkan target lelang SBN. Alasannya, pemerintah ingin memanfaatkan Sisa Anggaran Lebih (SAL) dari APBN tahun-tahun sebelumnya sebagai optimalisasi likuiditas. Sisi lain pemerintah mewaspadai risiko dari tapering di akhir tahun dan kenaikan yield.
"Namun berbagai risiko antara lain tapering di akhir tahun serta potensi kenaikan yield harus terus diwaspadai," kata dia.
Selain itu pada periode yang sama, pembiayaan investasi telah mencapai Rp75,2 triliun. Akselerasi pembiayaan investasi ini digunakan untuk mendukung sektor prioritas seperti pendidikan dan infrastruktur.
Baca juga:
Ini Rincian Penagihan Utang Pemerintah ke Debitur Kecil dan UMKM
Kemenkeu: Realisasi Program Keringanan Utang Debitur Kecil & UMKM Baru Rp20,48 Miliar
Begini Syarat dan Prosedur untuk Masyarakat Berminat Beli ORI020
Digugat Besan Setya Novanto ke Pengadilan Negeri, Ini Tanggapan Satgas BLBI
Lembaga AS Sebut Indonesia Terima Utang Siluman Rp488 T dari China, Ini Kata Kemenkeu
Kementerian BUMN Buka Suara Soal Dugaan Utang Siluman di Proyek Kereta Cepat