Sri Mulyani gandeng BPS dan BSSN tingkatkan perlindungan data
Kementerian Keuangan bekerja sama dengan BPS akan terjadi di bidang penyediaan dan pemanfaatan data Kementerian Keuangan. Sedangkan kerja sama dengan BSSN berkaitan dengan perlindungan terhadap transaksi elektronik.
Kementerian Keuangan melakukan penandatanganan 2 Nota Kesepahaman dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kerja sama dengan BPS akan terjadi di bidang penyediaan dan pemanfaatan data Kementerian Keuangan. Sedangkan kerja sama dengan BSSN berkaitan dengan perlindungan terhadap transaksi elektronik.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemanfaatan dan pengolahan data yang baik menjadi hal yang sangat penting. Data memiliki peran yang sangat menentukan di era digital seperti saat ini.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
"Data is a new mine. Tambang baru. Kalau dulu yang menyebabkan satu perusahaan atau satu orang kaya, kalau dia menguasai tambang emas, minyak, batu bara, atau berbagai tambang yang berasal dari natural resources. Sekarang di era digital yang disebut tambang itu adalah tambang data, dengan data orang bisa ciptakan banyak kesempatan," ungkapnya.
"Karena itulah sekarang orang bicara soal perlindungan data," sambungnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan dengan adanya basis data yang baik, maka pemerintah dapat secara lebih tepat dalam menganalisa dan membuat kebijakan. Sehingga, kerja sama yang baik antara lembaga-lembaga Pemerintah menjadi sangat penting sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan kepada masyarakat.
"Sebagai lembaga pengelola keuangan negara, kita akan terus berhadapan dengan tantangan teknologi. Pentingnya kerja sama dengan BPS menjadi sangat jelas. Saya harap pertukaran data dan pembangunan secara bersama prinsip pengelolaan data bisa dilakukan," tandasnya.
Baca juga:
Tingkatkan jumlah pengusaha, RUU Kewirausahaan diminta disahkan tahun ini
Dihadiri Jokowi, 2.000 pengusaha akan kumpul bahas soal perkuat daya saing ekonomi
Presiden Jokowi minta Bulog salurkan 400.000 ton rastra hingga April
PT SMF gandeng BPD tingkatkan penyaluran KPR di Indonesia Tengah dan Timur
Kemenhub percepat proyek DDT Manggarai-Cikarang rampung di 2020