Sri Mulyani: Negara Lain Hadapi Masalah Jauh Lebih Buruk, Tak Ada Uang dan Ide
Sri Mulyani mengatakan, Bank Dunia dalam setiap laporannya selalu menyebut Indonesia berbeda dengan negara lain. Dalam situasi yang tidak baik seperti sekarang, Indonesia masih bisa menghadapi masalah dengan baik.
Dunia tengah dihadapkan dengan situasi ketidakpastian yang tinggi. Berbagai negara menggunakan kebijakan moneter untuk meredam laju inflasi yang terus meroket. Hal tersebut dilakukan dalam rangka merespons dampak perang antara Rusia dan Ukraina.
"Semua negara sekarang secara agresif menggunakan alat kebijakan mereka untuk menarik modal di bawah pergeseran geopolitik ini. Jadi ini benar-benar seperti satu saat dalam waktu," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Peluncuran Laporan Bank Dunia: Indonesia Economist Prospect (IEP) 2022 di Soehanna Hall, The Energy Building, Kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (15/12).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Sri Mulyani mengatakan, Bank Dunia dalam setiap laporannya selalu menyebut Indonesia berbeda dengan negara lain. Dalam situasi yang tidak baik seperti sekarang, Indonesia masih bisa menghadapi masalah dengan baik.
"Negara lain menghadapi masalah yang jauh lebih buruk, tidak ada uang, tidak ada ide, tidak ada keamanan. Jadi kita harus membuat yang terbaik dari situasi kita," katanya.
Dalam kondisi ini pun, pemerintah memanfaatkan momentum memperbaiki reformasi kebijakan fiskal hingga birokrasi dengan memberikan kepastian hukum. Termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menyiapkan tenaga kerja yang lebih produktif.
"Itu sebabnya kami mengesahkan omnibus law tentang penciptaan lapangan kerja. Itu sebabnya kami mereformasi perpajakan kami dan mereformasi sektor keuangan kami," kata dia.
"Jadi itu adalah blok bangunan dari semua undang-undang ini. Dan juga reformasi struktural pada kerangka regulasi birokrasi yang sedang kita upayakan," sambung Sri Mulyani.
Strategi Indonesia
Dia menegaskan strategi yang dilakukan pemerintah Indonesia merupakan hal wajar. Negara Amerika Serikat saja menggunakan fiskal untuk menarik kembali modal yang sempat kabur saat pertama kali terjadi pandemi.
"Dan itu membuat ketegangan dengan teman-teman mereka yang Eropa, subsidi sektor energi, harga energi, relokasi onshoring, France shoring, itu sudah biasa," kata dia.
Sehingga kondisi saat ini makin menjadi menarik dan perlu direspon juga dengan bijak. Laporan yang dibuat Bank Dunia pada akhirnya bukan sesuatu hal yang baru bagi Indonesia.
"Saya akan menyampaikan laporan ini di mana menggunakan kebijakan perdagangan dan industri untuk mengubah ekonomi Indonesia bukanlah hal baru," pungkasnya.
(mdk/idr)