Sri Mulyani pastikan APBN masih aman di tengah ketidakpastian global
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia masih aman di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak dan penuh ketidakpastian. Bahkan, masih bisa membiayai beberapa belanja tambahan, seperti Asian Games 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia masih aman di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak dan penuh ketidakpastian. Bahkan, masih bisa membiayai beberapa belanja tambahan, seperti Asian Games 2018.
"Postur keseluruhan APBN 2018 masih bisa dipertahankan dengan baik. Seluruh kebutuhan belanja yang sudah direncanakan di 2018 tetap berjalan. Kami bahkan juga mengakomodasi beberapa tambahan belanja," kata Menkeu Sri Mulyani di Kantor pusat pajak, Jakarta, Rabu (11/7).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
Selain itu, perempuan yang akrab disapa Ani tersebut menjelaskan dari sisi penerimaan pun masih sesuai harapan. Di mana kombinasi antara penerimaan sektor pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP jumlahnya masih sesuai dengan target.
"Dari sisi penerimaan negara, seperti yang saya sampaikan tadi, outlook-nya akhir tahun mencapai sesuai dengan yang ada dalam UU APBN," ujarnya.
Kondisi tersebut, sudah termasuk dengan kenaikan subsidi beberapa jenis bahan bakar. "Itu termasuk dari kenaikan yang diputuskan waktu itu, yaitu untuk diesel dinaikkan subsidinya dari Rp 500 jadi Rp 2.000 per liter."
Sebagai informasi, outlook APBN tahun 2018 dengan turut mempertimbangkan perubahan kondisi terkini dan tantangan dari faktor internal maupun eksternal menetapkan target penerimaan sebesar Rp 1.894,7 triliun. Sementara belanja negara tercatat sebesar Rp 2.220,6 triliun.
Baca juga:
Proyek LRT sudah bisa dibangun di lahan pramuka Cibubur
Ini alasan AS cabut pemberlakuan khusus terhadap produk RI
Pemerintah kaji ulang harga lahan Depo LRT di Bekasi
Sri Mulyani beberkan kondisi perpajakan RI 10 tahun lalu
ESDM tandatangani pengelolaan empat kontrak blok migas