Sri Mulyani Waspadai Meningkatnya Angka Inflasi di Negara Maju
Kenaikan inflasi tersebut patut diwaspadai mengingat lonjakan inflasi di negara maju seperti Amerika Serikat yang mencapai 4 persen. Angka ini berimplikasi terhadap percepatan normalisasi kebijakan moneter.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kenaikan inflasi besar-besaran di negara maju pada tahun depan. Pemulihan ekonomi yang cepat disinyalir akan mendorong kenaikan inflasi secara signifikan.
"Kompleksitas lingkungan global dari sisi response policy terutama moneter akibat meningkatnya inflasi di negara maju perlu kita waspadai terutama pada 2022," ujarnya di Jakarta, Senin (16/8).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Apa yang dirayakan Inul Daratista? Inul menggelar sebuah perayaan besar-besaran di kampung halamannya, Gempol - Pasuruan - Jawa Timur.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
Kenaikan inflasi tersebut patut diwaspadai mengingat lonjakan inflasi di negara maju seperti Amerika Serikat yang mencapai 4 persen. Angka ini berimplikasi terhadap percepatan normalisasi kebijakan moneter.
Percepatan normalisasi kebijakan moneter negara maju akan berisiko menciptakan tekanan arus modal negara berkembang. Sementara negara berkembang masih membutuhkan dukungan kebijakan akomodatif untuk pemulihan.
"Inflasi di negara-negara maju yang relatif meningkat terjadi karena demand melonjak saat pemulihan 2021 namun tidak diikuti oleh fleksibilitas dari sisi supply," katanya.
Adapun pemulihan ekonomi diperkirakan berjalan tidak seragam turut memberikan risiko tersendiri yakni adanya kebijakan berbeda-beda yang salah satu dampaknya adalah terjadi kenaikan inflasi di negara maju.
Negara yang memiliki akses vaksin memiliki proyeksi pemulihan yang lebih cepat. Sedangkan negara-negara yang kurang mendapat akses vaksin akan menghadapi tantangan yang lebih sulit.
"Ini yang terus mempengaruhi kondisi pemburukan ekonominya. Oleh karena itu kita mesti mewaspadai uneven economic recovery karena akan menimbulkan komplikasi dari sisi policy response," tandasnya.
Baca juga:
Bank Indonesia Prediksi Inflasi 0,04 Persen di Agustus 2021
2 Petuah Miliuner Warren Buffett agar Nilai Kekayaan Tak Tergerus Inflasi
Kata Kemenkeu Soal Inflasi Juli 2021 Capai 1,52 Persen
Inflasi Juli Beri Sentimen Penguatan Rupiah ke Level Rp14.423 per USD
BPS Catat Inflasi 0,08 Persen di Juli 2021, Dipicu Kenaikan Harga Ikan Kembung
BI Perkiraan Inflasi Juli 2021 sebesar 1,45 Persen