Startup Indonesia Naik Kelas, Komidigi Beberkan Buktinya
Pada tahun 2024, terdapat 2.593 startup yang didukung oleh 120 inkubator dan akselerator.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam ekosistem startup digital global, tercatat berada di peringkat 36 pada tahun 2024, naik 18 peringkat dari tahun 2020.
Pada tahun 2024, terdapat 2.593 startup yang didukung oleh 120 inkubator dan akselerator, serta 200 lembaga keuangan yang berfokus pada pendanaan ekonomi digital di Indonesia. Namun, pada 2023 terjadi penurunan pendanaan menjadi USD1,1 miliar dibanding tahun 2022 yang mencapai USD4,1 miliar. Kendati demikian Pemerintah berupaya memastikan alokasi dana yang lebih tepat sasaran di tahun 2024.
- Startup di RI Masih Punya Banyak Tantangan Besar, Menteri UMKM: Akses Pembiayaan Belum Terpenuhi
- Startup Bakal Anjlok Gara-Gara UMP dan PPN 12 Persen? Begini Kata Wakil Menteri Komdigi
- Daftar Kampus yang Paling Banyak Melahirkan Pendiri Startup Dunia
- Startup Indonesia Ini Jadi Solusi Efisiensi di Industri, Bisa Pantau Kegiatan Karyawan saat WFH
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menjelaskan penurunan pendanaan yang terjadi pada 2023 tidak sepenuhnya berarti berkurangnya minat investasi terhadap startup. Penurunan ini lebih kepada perubahan alokasi dana yang dilakukan untuk memastikan efektivitas penggunaan anggaran yang lebih terfokus.
"Untuk soal pendanaan sebetulnya enggak menurun seperti yang dibayangkan ya. Ini lebih sifatnya alokasi pendanaan sebetulnya," kata Nezar dalam konferensi pers NexBE Fest 2024, di Jakarta, Kamis (5/12).
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Ekosistem Digital, yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital akan mulai mengeksekusi alokasi dana yang lebih terstruktur untuk pembangunan ekosistem digital, dengan fokus pada startup dan sektor digital secara keseluruhan.
"Di 2024 lah kita mulai sampai dengan 2029, dana yang dialokasikan itu akan diesekusi langsung oleh Direktorat Jenderal yang memang dikhususkan untuk pembangunan ekosistem digital. Jadi, di bawah Komdigi itu ada nanti namanya Direkturat Jenderal Ekosistem Digital," jelasnya.
Nezar Patria juga menekankan pentingnya event-event seperti Next BE Fest dalam mendukung ekosistem startup digital Indonesia. Meskipun tidak ada target khusus mengenai nilai investasi yang ingin dicapai dalam event ini, ajang seperti ini sangat penting untuk memfasilitasi sinergi antara startup, investor, dan lembaga pendukung lainnya.
"Ajang seperti Next Defense ini perlu untuk terus mendukung, sehingga dapat meningkatkan jumlah pendanaan bagi startup-startup nasional," ujarnya.
Ia berharap hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan jumlah pendanaan yang diterima oleh startup nasional, sekaligus memperluas jaringan dan kesempatan bisnis yang ada.