Stok Premium langka karena minat masyarakat tinggi usai harga turun
"Per 5 Januari itu banyak masyarakat yang animonya tinggi membeli dengan harga baru."
Pasca penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Selasa (5/1) lalu, sejumlah Sentral Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa daerah mengalami kekosongan stok.
VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menjelaskan, kelangkaan BBM di beberapa wilayah terjadi karena animo atau minat masyarakat yang cukup tinggi setelah harga BBM diturunkan.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM jika Program Langit Biru Tahap 2 dijalankan? “Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” terang Nicke.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
"Kalau BBM sendiri jadi kita per 5 Januari itu banyak masyarakat itu yang animonya tinggi membeli dengan harga baru," ujarnya di Jakarta, Senin (11/1).
Sebelum harga BBM turun, Pertamina tercatat mendistribusikan BBM jenis Premium sekitar 79 ribu Kiloliter (KL) per hari. Namun pasca harga turun, distribusi BBM meningkat mencapai 95 ribu KL per harinya.
Meski begitu, Wianda memastikan saat ini pola penyaluran sudah berangsur normal. Pihaknya juga meminta masyarakat aktif untuk melaporkan di SPBU wilayah mana yang mengalami kekosongan stok.
"Jadi sudah berangsur ke konsumsi yang lebih normal. Adapun tugas kita selama belakangan hari ini menjaga supaya pasokan suplai bisa cepat sampai ke SPBU," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, di saat harga jadi murah, belasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sumatera Barat (Sumbar) malah mengalami kekosongan.
"Ada sekitar 11 unit SPBU kosong, mulai dari Padang sampai Payakumbuh. Jadi kendaraan kami belum terisi premium sejak pagi tadi," ujar salah seorang warga, Frislidia (45) seperti ditulis Antara, Rabu (6/1).
Frislidia mengaku sedang menuju Kota Pekanbaru, Provinsi Riau setelah menghabiskan waktu liburan Tahun Baru 2016 dengan berjumpa keluarga besar Kota Padang, Sumbar.
Sepanjang perjalanan dari Padang menuju Payakumbuh berjarak sekitar 120 kilometer, terlihat sejumlah SPBU kosong atau tanpa disertai antrean kendaraan bermotor dan disertai papan atau plank bertuliskan permohonan maaf karena Premium atau Solar habis.
Frislidia mengaku kesal melihat kondisi belasan SPBU berada jalan di lintas Sumbar-Riau mengalami kekosongan penjualan kepada yang sangat membutuhkan bahan bakar minyak.
"Hendaknya Pertamina jangan seperti ini. Kasihan warga, pulang liburan tahun baru dari Sumbar terutama ke Provinsi Riau terpaksa beli Premium dari pedagang eceran karena tidak tersedia di SPBU," katanya.
Sehari sebelumnya atau pada Selasa (5/1), bahan bakar minyak di sejumlah SPBU di Kota Padang, Sumatra Barat terpantau mengalami kekosongan baik Premium, Pertamax dan Pertalite.
Kondisi tersebut berbeda dengan yang dialami pada 147 unit SPBU di Provinsi Riau tidak terlihat kekosongan atau antrean panjang untuk mendapatkan ketiga jenis bahan bakar minyak yang dipasarkan.
Baca juga:
5 Dampak mengejutkan penurunan harga BBM bikin geleng-geleng
Pengusaha sebut harga BBM turun jadi kompensasi kenaikan UM
Sejumlah SPBU di Mamuju tutup, pengecer malah menjamur
Pedagang mengeluh sembako naik meski harga BBM turun
Ikuti harga BBM, Pemda harus dorong penurunan tarif angkutan umum