Stok Solar Subsidi Diprediksi Habis November, Apa Solusi Pemerintah?
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan, penyaluran solar subsidi akan terus dilakukan, dia optimis kuota solar cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun.
Pemerintah mengaku masih optimis kuota solar subsidi cukup sampai akhir tahun, meski Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan solar akan habis pada November 2019. Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini volume Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut ditetapkan sebesar 14,5 juta Kilo Liter (KL).
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan, penyaluran solar subsidi akan terus dilakukan, dia optimis kuota solar cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun.
-
Siapa yang sering berkumpul di Teras Sunda Cibiru? Lokasi ini juga kerap dijadikan tempat berkumpul oleh para seniman setempat.
-
Dimana para relawan Mer-C Indonesia mencampur solar dan minyak goreng? Tenda tersebut berada di depan guest house Mer-C yang ada di Almawasih, Kota Khan Younis, Gaza Selatan.
-
Dimana Melly Lee dan Anggy Aditama bersama Vina dan Ferdian Sha menikmati matahari terbit? Keempatnya sedang menikmati matahari terbit. Mereka duduk di atas pasir, menyaksikan perubahan dari terangnya pagi hingga langit berubah gelap karena terlalu asyik dalam momen tersebut.
-
Kapan tata surya terbentuk? Sejak tata surya terbentuk pada 4,6 lalu, kemudian diikuti dengan 4,59 miliar tahun selanjutnya terbentuklah planet-planet besar, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
-
Kapan Marsekal Suryadarma meninggal? Saking Lurusnya, Rumah Yang Ditempatinya Belum Lunas Saat Suryadarma Meninggal Tahun 1975.
-
Siapakah Ki Ageng Suryomentaram? Walaupun terlahir dari keluarga ningrat, Ki Ageng Suryomentaram (1892-1962) memilih jalan hidupnya dengan menjadi rakyat jelata.
"(Belum) Nah. Kita jalankan dulu. Berpikir optimis lah," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (1/10).
Menurut Arcandra, saat ini kuota solar bersubsidi masih bisa disalurkan, sehingga tidak ada kekhawatiran untuk penyaluran ke masyarakat. Pihaknya terlebih dulu akan melihat kondisi ke depan dalam menyiapkan solusi mengenai kuota solar subsidi.
"Kita lihat. Karena belum habis. Kita lihat ke depan. Belum habis, kok khawatir sekali," ujarnya.
Kuota Solar Tak Cukup Sampai Akhir Tahun
Sebelumnya, Kepala BPH Migas Fanshurullah Assa mengatakan, kuota solar subsidi berpotensi jebol, hal ini disebabkan penyaluran solar yang tidak tepat sasaran. Kuota solar subsidi yang ditetapkan tahun ini sebesar 14,5 juta Kl diprediksi akan habis pada November 2019.
"November habis fatal dampaknya,karena BBM tahun ini yang ditetapkan pemerintah di APBN hanya 14,5 juta Kl turun dari tahun lalu 15,6 juta Kl," kata Fanshurullah, saat menghadiri Hilir Migas Expo, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (27/9).
Agar prediksi tersebut tidak terjadi, BPH Migas telah mengeluarkan sejumlah upaya, yaitu penerapan teknologi digital pada proses penyaluran BBM dan pengawasan bersama dengan TNI dan Polri.
"Tapi sampai hari ini belum berjalan dengan baik," tegasnya.
Fanshurullah pun sudah menerbitkan surat edaran agar kuota solar subsidi cukup hingga akhir tahun, dengan membatasi konsumsi solar subsidi untuk beberapa jenis kendaraan.
"Misalnya truk roda 6 maksimal 60 liter per hari. kalau 1 liter 10 kilo meter (km) satu hari berarti 600 Km , truk itu lebih dari 600 km jalannya. roda 4 dibatasi 30 liter. ini pembatasan mengacu Perpres supaya BBM subsidi tetap ada sampai akhir tahun," tandasnya.
(mdk/idr)