Suku bunga AS naik, Rupiah ditutup menguat 61 poin di Rp 14.008/USD
Rupiah sempat menyentuh titik terendahnya di Rp 14.058 per USD pukul 12.40 WIB namun kembali menguat.
Kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,50 persen dari sebelumnya 0,25 persen seolah tidak berdampak pada ekonomi Indonesia. Nilai tukar Rupiah bahkan sukses ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (17/12).
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah menguat 61 poin atau sekitar 0,44 persen ke level Rp 14.008 per USD dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.070 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Siapa yang menolak menerima uang suap ratusan juta rupiah? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
Rupiah bergerak cukup stabil sepanjang perdagangan. Sempat menyentuh titik terendahnya di Rp 14.058 per USD pukul 12.40 WIB, Rupiah kembali menguat ke Rp 14.004 per USD.
Kenaikan suku bunga AS menjadi pertanda bahwa bank sentral Amerika percaya kondisi ekonomi AS telah pulih dari krisis keuangan pada 2007-2009 lalu. Naiknya suku bunga ini menutup perdebatan panjang yang sudah dimulai sejak akhir tahun lalu.
"Dengan ekonomi terus membaik, kenaikan suku bunga ini sudah tepat," ucap Gubernur The Fed, Janet Yellen seperti dikutip Reuters, Kamis (17/12).
Yellen menyebut pemulihan ekonomi AS mulai menunjukkan perbaikan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari turunnya angka pengangguran ke level 5 persen sampai tingkat inflasi yang diprediksi sekitar 2 persen.
Bank sentral AS menekankan, kenaikan suku bunga masih akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan indikator-indikator perekonomian AS, salah satunya adalah tingkat inflasi ke depan.
"Prosesnya ini akan berjalan secara bertahap," ujar Yellen.
The Fed memprediksi jumlah pengangguran di AS bisa turun ke 4,7 persen dan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 2,4 persen di tahun depan.
Pejabat The Fed meyakini kebijakan ini tidak akan banyak mengganggu pasar keuangan, yang diharapkan naik pada minggu ini.
(mdk/idr)