Sultan Ibrahim Iskandar, Raja Malaysia yang Baru Sempat Sebut Tunjangan Negara Tidak Cukup
Sebab, tunjangan yang diberikan negara tidak akan cukup yaitu setara Rp90 juta per bulan.
Kekayaan Sultan Ibrahim Iskandar berasal dari lini bisnis properti dan Investasi. Perusahaan Sultan Ibrahim banyak terjun di beberapa proyek strategis Malaysia.
Sultan Ibrahim Iskandar, Raja Malaysia yang Baru Sempat Sebut Tunjangan Negara Tidak Cukup
Sultan Ibrahim Iskandar, Raja Malaysia yang Baru Sempat Sebut Tunjangan Negara Tidak Cukup
- Daftar Raja yang Kekayaannya Melebihi Raja Malaysia Sultan Ibrahim Iskandar
- Dinobatkan Jadi Raja Malaysia, Intip Gurita Bisnis Sultan Ibrahim Iskandar
- Punya Harta Rp89,2 Triliun, Berapa Tunjangan Tiap Bulan Sultan Ibrahim Iskandar sebagai Raja Malaysia?
- Sultan Ibrahim Iskandar, Raja Baru Malaysia Paling Kaya Hingga Punya Tentara Pribadi dan 300 Mobil Mewah
Sultan Ibrahim Iskandar diyakini sebagai raja baru Malaysia paling kaya. Kekayaannya mencapai miliaran dolar atau hampir ratusan triliun rupiah.
Kekayaan Sultan Ibrahim Iskandar berasal dari lini bisnis properti dan Investasi. Perusahaan Sultan Ibrahim banyak terjun di beberapa proyek strategis Malaysia, satu di antaranya adalah proyek kereta cepat yang menghubungkan Malaysia-Singapura.
Pada tahun 2015, dia melakukan wawancara khusus dengan Singapore Straits Times. Sultan Ibrahim mengatakan posisinya sama dengan rakyat Malaysia pada umumnya, harus mencari nafkah untuk keluarga.
Sebab, tunjangan yang diberikan negara tidak akan cukup yaitu setara Rp90 juta per bulan.
"Saya mencari nafkah, seperti warga Malaysia pada umumnya” karena tidak dapat mengandalkan tunjangan bulanan negara sebesar 27.000 ringgit (USD5.700)," kata Sultan Ibrahim Iskandar sebelum menjadi raja.
Keluarga kerajaan Johor, keluarga Sultan Ibrahim, secara aktif terlibat dalam berbagai usaha bisnis, termasuk kemitraan dengan pengembang properti China Country Garden pada proyek Forest City senilai USD100 miliar.
Perkiraan Bloomberg, aset keluarga kerajaan Johor setidaknya bernilai USD5,7 miliar. Nilai ini termasuk sebidang tanah di Tyersall Park di Singapura senilai sekitar USD4 miliar, investasi di perusahaan swasta dan publik senilai sekitar USD588 juta, dan portofolio investasi lainnya senilai USD1,1 miliar dari real estate.
Selain itu, keluarga Johor adalah pemegang saham terbesar kedua di Berjaya Assets. Dia juga memegang 17,3 persen saham di Redtone Digital, penyedia layanan telekomunikasi dan infrastruktur digital.
Kecakapan Sultan Ibrahim membuat para menteri utama di suatu negara bagian diharuskan untuk meminta nasihatnya mengenai keputusan besar apa pun sebelum pemerintah negara bagian tersebut melanjutkan rencananya.
Dia telah meminta pemerintah federal untuk fokus mendorong pembangunan mega-infrastruktur yang dapat bermanfaat bagi negara bagian dan negara.
Beberapa proyek yang dia dorong adalah kebangkitan proyek kereta berkecepatan tinggi (HSR) Kuala Lumpur-Singapura, dan potensi kegiatan dalam pembangunan Forest City yang bermasalah.
HSR yang sempat diberhentikan pada tahun 2021 kembali menjadi diskusi sejak Perdana Menteri Anwar Ibrahim mulai menjabat pada tahun 2022.
MyHSR Corporation, lembaga penyelenggara proyek pemerintah untuk HSR, sebelumnya mengungkapkan bahwa tujuh konsorsium lokal dan internasional, yang terdiri dari 31 perusahaan, telah mengajukan proposal konsep mereka untuk menghidupkan kembali proyek tersebut.
Di antara perusahaan tersebut adalah Berjaya Rail, salah satu unit Berjaya Land, yang bekerja sama dengan sekelompok perusahaan Malaysia dan asing termasuk Malaysian Resources dan IJM. Putri Sultan Ibrahim, Tun Aminah, adalah ketua Berjaya Rail dan Berjaya Corp, konglomerat yang dikendalikan oleh taipan Malaysia Vincent Tan.