Suntik Rp 48 T, Jokowi harap BUMN jadi lokomotif ekonomi nasional
"Kalau nggak seperti itu, nggak akan berkembang, kalah dengan BUMN negara lain, seperti Temasek dan Khazanah."
Presiden Joko Widodo bakal menyuntikkan modal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 48 triliun tahun ini. Sejalan itu, dia juga memangkas setoran dividen BUMN untuk negara.
Dengan begitu, dia berharap setiap perusahaan pelat merah bisa menjadi lokomotif pembangunan ekonomi nasional.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
"Kalau nggak seperti itu, nggak akan berkembang, kalah dengan BUMN negara lain, seperti Temasek dan Khazanah," ujar Jokowi dalam Indonesia Outlook 2015: Jalan Perubahan untuk Indonesia Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Jakarta, Kamis (15/1).
Dia mengungkapkan, suntikan modal bisa dimanfaatkan BUMN untuk menjalankan kegiatan usaha bernilai ekonomi tinggi. Sebab, sebagai badan usaha, perusahaan pelat merah juga memiliki kewajiban untuk mengelola asetnya untuk mendatangkan keuntungan semaksimal mungkin.
"Misal, kami suntik ke PT Pelindo II Rp10 triliun. Itu menjadi kegiatan proyek yang mempunyai nilai Rp 50 triliun-70 triliun," katanya. "Kalau Rp 10 triliun untuk kementerian, hanya Rp 10 triliun juga, enggak mungkin nambah lebih itu."
Seiring itu, Jokowi menegaskan bakal ketat mengawasi penggunaan uang negara oleh BUMN.
"Mereka bilang, 'sanggup pak'. Saya bilang, 'jangan sanggup aja, saya awasi kamu'. Diberi uang, masa enggak diawasi, enak banget. Saya cek," pungkas dia.
(mdk/yud)