Surplus beras, Merauke siap ekspor ke Singapura
"Ini sudah over kapasitas, jadi produksi yang sudah ada tidak mungkin ditampung di Merauke saja."
Merauke siap mengekspor beras lokal ke Singapura. Sebelumnya, Produk diberi nama Anihma tersebut sudah dijual ke Papua Nugini.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Merauke Frederikus Gebze, di Jayapura, seperti diberitakan Antara, Senin (29/5)
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Bagaimana bentuk Meron? Meron terbuat dari kayu, dengan ukiran khusus seperti untaian bunga, susunan daun, hingga motif khas Tiongkok yang legendaris.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan petani bawang merah di Brebes mengalami kerugian? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun. Petani bawang merah mengaku mengalami kerugian ketika ditemui di ladangnya di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024). Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Kapan beras mulai ada di Indonesia? Menurut catatan sejarah, kabarnya beras sudah mulai ada di tanah air sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha, jauh sebelum Indonesia itu sendiri terbentuk.
"Beras Animha sudah diekspor ke negara tetangga, Papua Nugini," kata Frederikus. "Dan tahun ini akan diekspor ke Singapura."
Merauke memang dikenal sebagai lumbung padi di provinsi terluas di Indonesia tersebut. Dari 60 ribu hektar lahan, sebanyak 40 ribu hektar sudah ditanami padi.
Sebanyak 30 ribu hektar di antaranya sudah menghasilkan 20 ribu ton padi. Itu melebihi kebutuhan warga setempat.
"Ini sudah over kapasitas, jadi produksi yang sudah ada tidak mungkin ditampung di Merauke saja, maka dari itu kami harus ekspor karena kebutuhan pangan masyarakat setempat sudah terpenuhi," ujarnya.
Tahun ini, Frederikus memperkirakan luas lahan padi di Merauke sudah mencapai 60 ribu hektar.
"Merauke adalah pertaniannya Papua, dan pertaniannya Indonesia jadi kalau sudah ada 350 ribu petani profesioal yang mengembangkan lahan maka pasti bisa memberikan dampak yang positif untuk pembangunan pertanian di Tanah Papua."
(mdk/yud)