Survei BI: Minggu Ketiga Juni 2021 Masih Deflasi 0,11 Persen
Hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia pada Minggu ketiga Juni 2021 masih menunjukkan deflasi sekitar 0,11 persen (mtm). Sehingga diperkirakan inflasi Juni 2021 secara tahun kalender sebesar 0,79 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,38 persen (yoy).
Hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia pada Minggu ketiga Juni 2021 masih menunjukkan deflasi sekitar 0,11 persen (mtm). Sehingga diperkirakan inflasi Juni 2021 secara tahun kalender sebesar 0,79 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,38 persen (yoy).
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Juni 2021, perkembangan harga pada minggu III Juni 2021 masih relatif terkendali dan diperkirakan deflasi 0,11 persen (mtm)," kata
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Erwin menjelaskan penyumbang utama deflasi Juni 2021 sampai dengan minggu ketiga yaitu komoditas cabai merah -0,09 persen (mtm), daging ayam ras -0,08 persen (mtm), tarif angkutan antarkota -0,06 persen (mtm), cabai rawit -0,04 persen (mtm), dan bawang merah -0,02 persen (mtm). Lalu ada daging sapi, kelapa, tomat dan udang basah masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain telur ayam ras sebesar 0,04 persen (mtm), emas perhiasan sebesar 0,03 persen (mtm) minyak goreng. Kemudian sawi hijau, nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Selain itu juga diiringi dengan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Termasuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Baca juga:
Survei BI: Pekan Kedua Juni 2021 Masih Deflasi 0,09 Persen
Makanan Minuman Hingga Tembakau Jadi Penyebab Inflasi 0,32 Persen di Mei 2021
BPS Catat Inflasi Mei 2021 Capai 0,32 Persen
Pemerintah Andalkan Strategi 4K Kendalikan Inflasi
Berikut Prediksi Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi 2021-2022 Versi Bank Indonesia
BPS: Pembelian Emas Pengaruhi Inflasi April 2021