Survei TDS: Tokopedia, Shopee dan Bukalapak Paling Dipilih UMKM
Survei melalui penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner terstruktur dalam format online ini juga menempatkan Tokopedia sebagai penghasil omzet penjualan terbesar bagi penjual, yakni dipilih 36 persen pelaku UMKM, diikuti Shopee (32 persen), Bukalapak (14 persen).
Survei Tempo Data Science (TDS) mengungkap platform digital Tokopedia dan Shopee adalah dua marketplace paling populer di kalangan UMKM yang memasarkan produknya secara online. Popularitas dua marketplace ini lebih menonjol, yakni sama-sama 99 persen dibanding kompetitornya.
Peneliti TDS, Ai Mulyani mengungkapkan, dari sisi kualitas top of mind (TOM),
yakni merek yang 'berada di ujung lidah' terungkap bahwa Tokopedia menjadi pilihan utama yakni 35 persen, bersaing ketat dengan Shopee (34 persen), diikuti Bukalapak (13 persen), Lazada (7 persen), Blibli (7 persen) dan JD.ID (3 persen).
-
Bagaimana Shopee membantu pelaku UMKM meningkatkan bisnis mereka? Shopee 11.11 Big Sale Kampanye 11.11 Big Sale menciptakan peluang baru bagi brand lokal dan UMKM dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis lebih kokoh, berdaya, mampu bersaing dalam ekosistem perdagangan online yang kian dinamis. Peningkatan Transaksi 7 Kali Lipat Merespons pencapaian yang luar biasa, tercatat peningkatan transaksi hingga 7 kali lipat dari brand lokal dan UMKM di puncak kampanye dibandingkan hari biasa. Hal ini menunjukkan bagaimana pelaku usaha lokal memanfaatkan Shopee sebagai mitra yang kuat dalam menciptakan bisnis yang berkesinambungan dan penetrasi pasar digital yang inklusif.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa yang diberikan Shopee kepada UMKM yang berhasil? Shopee mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang Shopee Super Awards 2023. Terima kasih karena telah bersama melayani jutaan pengguna dan juga telah memilih Shopee untuk mengembangkan usahanya.
-
Bagaimana caranya pelaku UMKK bisa menjual produknya melalui e-Katalog? "Caranya buat akun SPSE setelah itu daftar di portal e-katalog. Bapak Ibu semua nanti bakal diajari. Gampang dan tidak ribet kok," ujar mantan Wali Kota Semarang ini.
-
Mengapa Shopee memberikan penghargaan kepada UMKM? Shopee Super Awards yang dihadirkan tidak hanya sebagai bentuk apresiasi Shopee kepada seluruh mitra yang telah berkolaborasi, tetapi juga diharapkan dapat menginspirasi para pelaku usaha lokal lainnya dalam mengembangkan serta memperkuat potensi bisnis mereka.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
Survei melalui penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner terstruktur dalam format online ini juga menempatkan Tokopedia sebagai penghasil omzet penjualan terbesar bagi penjual, yakni dipilih 36 persen pelaku UMKM, diikuti Shopee (32 persen), Bukalapak (14 persen), Lazada (8 persen), Blibli (7 persen) dan JD.ID (3 persen).
"E-commerce yang memberikan frekuensi transaksi tersering juga ditempati Tokopedia (35 persen), Shopee (33 persen), Bukalapak (13 persen), Lazada (9 persen), Blibli (7 persen) dan JD.ID (3 persen)," ujar Ai Mulyani dalam webinar bertema 'Mendorong Transformasi Digital UMKM Melalui E-Commerce', kemarin.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menilai, tak semua pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terkena dampak pandemi Covid-19. Sebagian UMKM selamat karena berbisnis dengan memanfaatkan teknologi digital dan justru tumbuh signifikan.
"Yang terdampak UMKM yang terkait dengan kegiatan perkantoran, sekolah, industri, karena WFH, usaha mereka terhenti, kebanyakan di sektor makan dan minuman. Ada UMKM yang masih bisa berjualan namun omzetnya turun. Di luar itu ada yang tumbuh, yakni UMKM yang terhubung ke platform digital," ujar Menteri Teten.
UMKM Wajib Berubah
Pengamat ekonomi digital, Aviliani menilai, model bisnis UMKM memang harus berubah. Dia mendorong pemerintah membuat berbagai regulasi agar UMKM lebih bernilai tambah, lalu bisa naik kelas.
Terkait digitalisasi, menurutnya masih kecil sekali, baru sekitar 13 persen UMKM yang terhubung platform digital. "Dan jujur saja yang masuk itu UMKM yang berdagang lebih banyak barangnya sama, tinggal persaingan harga di antara mereka," katanya.
Menurut Aviliani, diperlukan UMKM yang punya keunikan dan keunggulan yang produknya tidak sama dengan UMKM-UMKM yang lain.
CEO dan Founder Sovlo Indonesia, Lidya Valensia mengaku, bisnisnya di bidang souvenir dan barang promosi perusahaan dan pernikahan terhenti pada Maret 2020 karena banyak acara kantor dan pernikahan yang dibatalkan. Sempat kewalahan karena omzet turun drastis dan memikirkan nasib para pekerja yang kehilangan penghasilan, Lidya bergerak cepat memanfaatkan platform e-commerce untuk memasarkan souvenir yang diproduksi.
"Saya memilih platform digital berdasarkan kemudahan yang ditawarkan. Kita tidak perlu bangun toko online, develop web, tidak perlu admin WhatsApp, di e-commerce sudah terhubung dengan baik. Saya pilih platform digital yang banyak memberi kemudahan dan banyak fasilitas yang ditawarkan," ujarnya.
(mdk/bim)