Tahun ini Bank Indonesia belum berencana terbitkan uang baru
Bank sentral juga punya pertimbangan lain yakni agar tidak terjadi pemborosan pada biaya operasional.
Bank Indonesia belum memastikan bakal mencetak uang baru tahun ini. Salah satu pertimbangannya, program penyederhanaan mata uang atau yang dikenal dengan istilah redenominasi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, tahun lalu BI sudah menerbitkan uang baru, uang negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Uang tersebut terbit Agustus 2014, diterbitkan memperingati kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
Namun untuk tahun ini berbeda. BI belum berencana menerbitkan atau mencetak uang baru. "Kan tidak harus Agustus. Ya kan nanti tunggu PBI (Peraturan Bank Indonesia dulu. Kan masih didesain. Kan kita ada program redenominasi," ujarnya di Sekretariat Mahkamah Agung, Jakarta Pusat, Rabu (17/6).
Bank sentral juga punya pertimbangan lain yakni agar tidak terjadi pemborosan pada biaya operasional.
"Jangan sampai kita nyetak ulang baru 1-2 tahun harus nyetak lagi nanti."
Atas pertimbangan itu, kemungkinan besar tahun ini BI tidak akan mengeluarkan atau mencetak uang baru.
"Kami mesti lihat juga masyarakat dukung apa tidak. Jadi belum tentu tahun ini (cetaknya). Semuanya nominal kita cetak," tutupnya.
Sebelumnya, Perum Peruri juga mengaku tidak mencetak lebih uang kertas meski permintaan menjelang Lebaran tergolong tinggi. Direktur Teknis dan Produksi Perum Peruri Subandrio menuturkan, pihaknya hanya mencetak uang sesuai dengan permintaan dari Bank Indonesia (BI) dan hal itu tidak meningkat saat menjelang Lebaran.
"Jadi kita begitu dikasih mandat awal tahun ya kita bagi sesuai dengan kapasitas," tuturnya.
"Tidak ada peningkatan order (dari BI). Karena BI sudah punya cadangan (uang kertas dan logam) besar. Untuk satu tahun kalau di masyarakat ada kebutuhan uang ya BI sudah pasti siap," paparnya.
Lebih jauh Subandrio menjelaskan untuk tahun 2015, BI memesan uang kertas sebesar Rp 9,3 miliar biliyet. "Itu meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp 7,3 miliar biliyet," katanya.
(mdk/noe)