Tak Ada yang Sangka, Hampir Setengah Penduduk Negara Ini Tahan Lapar Demi Hemat Uang
40 persen warga kurang mampu di negara maju ini terpaksa menahan lapar untuk menghemat uang.
Pemerintah Hong Kong meluncurkan program kupon makanan yang akan diberikan kepada sekitar 50.000 warga lanjut usia yang membutuhkan. Nilai kupon ini setara dengan US16 atau sekitar Rp260.000 dengan kurs Rp16.372 per dolar Amerika Serikat.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), dengan kupon tersebut, menu yang bisa disantap para lansia cukup istimewa yaitu nasi daging babi panggang dan burger ikan.
Sekretaris Utama, Eric Chan Kwok-ki menyampaikan kupon tersebut dapat ditukarkan di restoran yang menjadi mitra dalam program ini, termasuk Fairwood, Cafe de Coral, Tai Hing, Maxim’s, dan McDonald’s. Hidangan spesial yang ditawarkan antara lain daging babi asam manis, nasi char siu, nasi ayam Hainan, hingga Filet-O-Fish dari McDonald’s.
"Saya berharap semua lapisan masyarakat dapat terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun masyarakat yang harmonis dan peduli," ujar Chan, dikutip Kamis (16/1).
Lebih lanjut, dia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan program ini, di antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang bekerja sama untuk menyampaikan kepedulian masyarakat terhadap para lansia.
"Inisiatif ini adalah hasil kerja sama pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat. Kami berharap lebih banyak pihak bergabung untuk memperluas dampaknya," tambahnya.
Pelaksanaan Kupon Makan
Program ini berlangsung dari awal Tahun Baru Imlek hingga akhir Maret. Selain memberikan bantuan langsung, program ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk menanggulangi kesenjangan sosial yang semakin tajam di Hong Kong.
Menurut laporan Oxfam Hong Kong, lebih dari 1,39 juta orang hidup dalam kemiskinan pada 2023, dengan tingkat kemiskinan mencapai 20,2 persen. Lansia menjadi salah satu kelompok paling rentan akibat ketimpangan kekayaan yang semakin melebar.
Sebuah survei oleh Food Grace pada Juli lalu juga menemukan bahwa lebih dari 40 persen warga kurang mampu di Hong Kong terpaksa menahan lapar untuk menghemat uang.
Melalui program kupon makanan ini, pemerintah tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga berupaya menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan peduli.
"Kami berharap bahwa melalui program ini, kami dapat membuat mereka merasa hangat, dan juga menjalin hubungan yang lebih erat dengan mereka melalui pusat-pusat untuk para lansia untuk membantu mereka berintegrasi lebih baik di masyarakat," pungkas Chan.