Tak Boleh Kalah dari AI, Menteri Anas Minta CPNS Wajib Kreatif Manfaatkan Medsos
Pesan itu diungkapkannya saat memberi pembekalan kepada 2.079 CPNS lulusan Perguruan Tinggi Kementerian Perhubungan,
Pesan itu diungkapkannya saat memberi pembekalan kepada 2.079 CPNS lulusan Perguruan Tinggi Kementerian Perhubungan,
Tak Boleh Kalah dari AI, Menteri Anas Minta CPNS Wajib Kreatif Manfaatkan Medsos
Menteri Anas Minta CPNS Wajib Kreatif Manfaatkan Medsos
Era kecerdasan buatan mempengaruhi banyak sektor, tak terkecuali Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Calon PNS di sektor pemerintahan.
Namun, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas memberi sejumlah catatan yang menjadi bekal bagi aparatur sipil negara (ASN) muda agar tidak tergerus zaman.
Pesan itu diungkapkannya saat memberi pembekalan kepada 2.079 CPNS lulusan Perguruan Tinggi Kementerian Perhubungan, Senin (30/10) lalu.
- Momen Pensiunan Jenderal TNI Hadiri Resepsi Perwira Polri, Ayah Pengantin Pria Seangkatan di Akmil
- Instansi dan Kementerian Ini Bakal Buka Lowongan CPNS untuk Lulusan SMA/SMK
- Jelang El Nino, Mentan Tanam Padi dan Pastikan Ketersediaan Beras Aman
- Menteri Luhut Soal OTT KPK Dianggap Tidak Sukses: Pemikiran Kampungan, Ndeso
Anas menekankan kreativitas sebagai skill atau kemampuan utama yang wajib dimiliki.
"Pertama, harus kreatif. Kemampuan mengkonsep suatu ide," kata Anas dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10).
Kreatif yang dimaksud juga meliputi kemampuan untuk desain dan visual.
Tak dipungkiri, media sosial (medsos) yang berkembang pesat saat ini menuntut anak muda untuk memiliki kemampuan visual yang mumpuni.
"Pola komunikasi pemerintah ke masyarakat pun lebih efektif dengan medsos yang punya audio visual lebih menarik dan mudah dipahami," imbuhnya.
Kemampuan berinovasi juga harus ditumbuhkan. Menurut Anas, iklim inovasi harus pula diciptakan oleh pimpinan instansi.
"Kemudian, rasa ingin tahu para calon ASN harus dipupuk," sambungnya.
Dari sisi teknologi, CPNS harus mampu mengeksplorasi dirinya agar memahami berbagai perangkat lunak atau software.
Bahasa pemrograman juga tidak kalah penting, sebab kecanggihan teknologi harus diimbangi dengan kemampuan digital masing-masing ASN.
"Kemampuan lain yang harus dimiliki adalah memecahkan masalah dan analisis data," tambah Anas.
Kemampuan Komunikasi
Rasa empati terhadap seseorang, sekaligus kemampuan mempengaruhi dan mengedukasi menjadi hal mutlak yang harus dimiliki.
"Kita harus memiliki kemampuan bicara, menulis, dan mendengarkan," tegas Anas.
Menteri Anas juga memberi arahan agar para CPNS memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
Analisis seorang ASN terhadap suatu masalah, bisa terlihat dari keputusan yang diambil.
"Calon ASN sebaiknya mampu menempatkan diri dan bertanggung jawab atas tugas yang sudah dipercayakan padanya," pungkas Anas.
Sebagaimana diketahui, penggunaan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) Generatif berpotensi membuka kapasitas produksi sebesar USD243,5 miliar atau setara Rp3,8 kuadriliun pada ekonomi Indonesia.
Angka itu setara dengan 18 persen PDB Indonesia pada tahun 2022 lalu. Hal itu diungkapkan dalam laporan 'Dampak Ekonomi AI Generatif: Masa Depan Pekerjaan di Indonesia' yang dikeluarkan oleh Access Partnership dalam kerja sama dengan ELSAM dan dengan dukungan Microsoft.
"Generasi baru AI, yakni AI Generatif, membantu kita untuk berinteraksi dengan data dalam cara-cara baru. Mulai dari merangkum teks, mendeteksi anomali, hingga mengenali gambar," kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin (30/10).
Guna merealisasikan peluang tersebut, laporan tersebut membeberkan tiga aspek yang perlu menjadi perhatian. Antara lain meningkatkan akses dan pemakaian; manajemen risiko; mendorong inovasi – semuanya dengan menyertakan elemen tanggung jawab sebagai fondasi utama.
Lebih lanjut Dharma menjelaskan, kombinasi kedua kapabilitas tersebut memungkinkan setiap orang dan organisasi untuk memiliki copilot-nya sendiri; mencetuskan kreativitas, mengakselerasi penemuan, dan meningkatkan efisiensi.
"Ketika dimanfaatkan secara bertanggung jawab, seluruh hal ini akan berdampak positif pada perekonomian," kata Dharma.