Tak hanya Rupiah, nilai tukar Yuan China juga melemah terhadap USD
Yuan China melemah 0,8 persen terhadap USD sepanjang minggu kemarin.
Nilai tukar Yuan China jatuh ke level terendah dalam 4,5 tahun terakhir pada perdagangan Jumat, akhir pekan lalu. Penurunan mingguan ini merupakan terpanjang dalam satu dekade terakhir, dan akhirnya ikut menyeret nilai tukar negara berkembang.
Pelemahan Yuan terjadi karena meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi China serta rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Dilansir dari situs The Star, Yuan melemah 0,3 persen ke level 6,4550 per USD pada Jumat lalu, terendah sejak Juli 2011 silam. Renmimbi telah melemah 0,8 persen terhadap USD sepanjang minggu kemarin. Ini menjadi pelemahan terparah sejak kebijakan China mendevaluasi Yuan pada 11 Agustus silam.
Nilai tukar Yuan terhadap USD telah sebenarnya telah melemah selama enam minggu berturut-turut, dan ini merupakan penurunan mingguan terpanjang menurut data Thomson Reuters.
"Pelemahan Yuan akan bertahan hingga 4-5 persen pada tahun depan. Kondisi ini akan memberi tekanan pada nilai tukar mata uang Asia," ucap Analis FX Samsung Futures, Seungji Jeon.
Namun demikian, pelemahan nilai tukar mata uang Asia lainnya diprediksi akan lebih lambat dibanding Yuan. Pesimisme terhadap Yuan mencapai titik tertinggi lebih dari lima tahun terakhir, apalagi melihat pergerakan dua minggu terakhir. Nilai tukar negara Asia lainnya juga akan tertekan karena rencana The Fed menaikkan suku bunga yang diprediksi akan dilakukan pada 15-16 Desember mendatang.
Tak hanya Yuan, nilai tukar Rupiah juga kembali melemah dan menyentuh level Rp 14.000 per USD. Dibuka di level Rp 14.085, Rupiah hanya menguat tipis ke Rp 14.020 di perdagangan siang ini.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menyentuh titik terendahnya di Rp 14.109 yaitu pukul 08.20 waktu Singapura. Setelah itu, Rupiah menguat tipis namun masih berada di Rp 14.000-an per USD.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan nilai tukar Rupiah kali ini tidak mengkhawatirkan. Pihaknya juga terus mengantisipasi pelemahan nilai tukar dengan terus berkoordinasi bersama pemerintah.
"Rupiah tidak mengkhawatirkan. Dampak ini dari kondisi luar negeri, khususnya karena AS akan naikkan Fed Rate," ujarnya di kantornya, Jakarta, Senin (14/15).
Agus memprediksi, periode tingkat suku bunga The Fed selama tujuh tahun terakhir yang berada di kisaran 0 sampai 0,25 persen akan berakhir di bulan ini. Dia meyakini, akan ada kenaikan suku bunga secara berkala ke depannya.
"AS akan berkala menaikkan suku bunga per kuartal, dari 0,25 persen, menjadi satu sampai 1,25 persen di akhir tahun 2016. Nanti akan naik lagi 2,25 persen di tahun 2017," jelas dia.
Baca juga:
Hingga siang ini, Rupiah masih bertengger di Rp 14.000 per USD
BI prediksi pelemahan ekonomi China pukul pertumbuhan RI 0,6 persen
BPOM sita 1.000 produk ilegal bernilai Rp 27,6 M sepanjang 2015
Jaga pergerakan Rupiah, Bank Indonesia perketat pasar valas