TBIG optimis raih pendapatan semester I-2016 capai Rp 1,2 T
Saat ini kondisi bisnis penyewaan tower komunikasi semakin meningkat.
PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) memprediksi pertumbuhan bisnisnya positif. TBIG yakin mampu meraup pendapatan Semester I-2016 mencapai Rp 1,2 triliun.
Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan target angka itu bisa tercapai lantaran hingga kuartal I-2016 pendapatan perseroan sudah mencapai Rp 901 miliar.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Bagaimana Kota Tua Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
"Pada kuartal I saja sudah Rp 901 miliar, EBITDA Rp 785 milliar. Jadi itu saja sebetulnya sudah cukup membantu growth kita. Di semester 1 pasti minimal Rp 1,2 triliun bisa tercapai. Itu minimal revenue-nya," kata Helmy di Jakarta, Selasa (14/6).
Helmy menjelaskan bisnis perusahaannya di bidang penyedia infrastruktur tower untuk perusahaan operator sangat bergantung pada pertumbuhan EBITDA.
"Kita juga sudah menambah 620 tenant. Sebenarannya itu lebih bagus dibandingkan kuartal IV di tahun sebelumnya. Atau revenue EBITDA kita naik 12 persen," katanya.
Menurutnya, saat ini kondisi bisnis penyewaan tower komunikasi semakin meningkat. Telkomsel menjadi penyumbang pendapatan tertinggi untuk perseroan.
"Kita lihat dari beberpa operator tetap ekspansi. Kalau bisnis tower simpel, sepanjang tenant naik pasti EBITDAnya naik. Kita tenant-nya enggak pernah berkurang nambah terus, kita bangun tower terus. Begitu kita bangun tower baru dan Telkomsel ikut pasti operator lain akan ikut juga," tutupnya.
(mdk/sau)