Ternyata Ada Negara Menggunakan Dua Mata Uang Sekaligus, Ini Datanya
Umumnya, setiap negara hanya menggunakan satu mata uang sebagai alat pembayaran yang sah. Namun, ada beberapa negara menggunakan dua mata uang. Hal ini disebabkan berbagai faktor seperti inflasi tak terkendali, krisis moneter, dan sebagainya.
Mata uang menjadi alat pembayaran yang sah di satu negara. Nilai mata uang di setiap negara pun berbeda-beda, itu mengapa peran mata uang juga dapat mencerminkan kondisi ekonomi satu negara.
Umumnya, setiap negara hanya menggunakan satu mata uang sebagai alat pembayaran yang sah. Namun, ada beberapa negara menggunakan dua mata uang. Hal ini disebabkan berbagai faktor seperti inflasi tak terkendali, krisis moneter, dan sebagainya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa Ciwang Mak Oyah viral? Kabarnya, beberapa video yang memberi ulasan jajanan ciwang ini viral hingga FYP di media TikTok dan Instagram.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Siapa korban dalam kejadian yang viral di Pati? Korban diketahui berinisial K (20), warga Desa Mojowalaran Gabus.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
Berikut daftar negara-negara pengguna dua mata uang atau lebih:
1. Ekuador
Negara bagian Amerika Selatan ini awalnya memiliki mata uang bernama Sucre. Namun di awal 2000, negara ini menggunakan dolar Amerika Serikat (USD).
Sebelumnya, Sucre dibagi kepada 100 centavo, yang merujuk Antonio Jose de Sucre. Satuan uang yang umum dipakai sepanjang 1980-an dan 1990-an bervariasi dari 5 hingga 50.000 sucre yang diakibatkan inflasi besar yang dirasakan selama masa tersebut.
Meski telah menggunakan USD, Ekuador tak lepas dari keterpurukan ekonomi. Pada tahun 2014, harga minyak dunia turun. Sebagai negara yang mengandalkan penghasilan dari minyak, Ekuador terjerembab karena penerimaan negara menjadi berkurang dan menyebabkan defisit fiskal yang parah.
Guna menutupi defisit fiskal tersebut, pemerintah Ekuador mulai berutang hingga luar negeri dengan biaya yang sangat tinggi. Bahkan sejak 2014-2017 utang Ekuador naik signifikan hingga melebihi batas aman 40 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB).
2. Zimbabwe
Mata uang utama Zimbabwe saat ini adalah dolar Zimbabwe (ZWL). Namun karena terjadinya hiperinflasi, negara yang sebelumnya bernama Rhodesia itu juga mengakui transaksi dengan menggunakan mata uang USD.
3. Eswatini
Negara kecil ini berada di sisi selatan Afrika. Mata uang negara yang menganut sistem monarki ini adalah swaziland lilangeni (SZL). Selain SZL, mata uang Rand Afrika Selatan (ZAR) juga diterima saat bertransaksi di negara ini.
4. Lesotho
Mata uang utama negara bagian Afrika Selatan ini adalah Loti (LSL). Mata uang tersebut terbagi dalam 100 Lisente (sg. Sente). Sama seperti Eswatini, mata uang ZAR juga diakui di negara ini.
4. Kosovo
Negara yang terletak di sebelah tenggara Eropa ini menggunakan dua jenis mata uang yaitu Euro (EUR) dan dinar Serbia (RSD).
5. Timor Leste
Negara yang secara resmi merdeka dan melepaskan diri berpisah dari Indonesia itu menggunakan dolar Amerika Serikat (USD) sebagai mata uang. Meski pada tahun 2003 Timor Leste menerbitkan koin centavo Timor Leste sebagai alat pembayaran yang sah bagi masyarakat Timor Leste.
Satu centavo setara dengan satu sen AS. Koin tersebut berada dalam denominasi 1, 5, 10, 25 dan 50 centavo dan menampilkan gambar-gambar tumbuhan dan hewan lokal. Perlu diketahui juga bahwa Timor Leste tidak mengeluarkan uang kertas miliknya sendiri.
(mdk/idr)