Ternyata China Sangat Bergantung pada Indonesia, Ini Buktinya
relasi antara pelemahan ekonomi China dan ketergantungannya atas komoditas ekspor RI tidak bisa dilihat secara one on one. Pasalnya, Negeri Tirai Bambu saat ini punya pangsa ekspor tertinggi dengan share 25,7 persen, juga impor sebesar 29,5 persen.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir, melihat perlambatan ekonomi China tidak akan berpengaruh besar terhadap ekspor RI ke negara tersebut. Dia menyebut, China sudah terlampau bergantung pada Indonesia untuk komoditas bahan baku.
"Sebenarnya sih enggak begitu. memang sekarang kan ekspor kita tertinggi ke China, impor juga juga paling tinggi di China. Tapi kan kalau kita lihat komoditas, itu kan mereka banyak yang bahan baku berasal dari Indonesia," ujar Iskandar di Jakarta, Selasa (6/12).
-
Bagaimana China berhasil mengambil sampel batu dari sisi jauh Bulan? Wahana ini menggunakan bor dan lengan robotik untuk mengambil tanah dan bebatuan, mengambil beberapa foto permukaan Bulan, dan menancapkan bendera China.
-
Kenapa cecak diekspor ke China? China adalah importir besar cecak, tokek, dan spesies kadal yang diyakini berkhasiat meringankan berbagai penyakit.
-
Fosil apa yang ditemukan di China? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China. Fosil ini terdiri dari dua tulang lengkap.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Bagaimana Tembok Besar China dibangun? Beras ketan digunakan untuk membuat adukan semen atau pengerat yang menyatukan batu bata Tembok Besar Tiongkok dalam masa Dinasti Ming. Dengan mencampurkan beras ketan dengan kapur yang diairkan (kalsium hidroksida), campuran pengerat ini memiliki keefektifan yang tinggi sehingga dapat menahan guncangan gempa bumi dan pertumbuhan lingkungan.
-
Di mana letak situs batu China di Cirebon? Di Desa Ciawi Japura, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Menurut dia, relasi antara pelemahan ekonomi China dan ketergantungannya atas komoditas ekspor RI tidak bisa dilihat secara one on one. Sebab, Negeri Tirai Bambu saat ini punya pangsa ekspor tertinggi dengan share 25,7 persen, juga impor sebesar 29,5 persen.
"Tapi kita enggak bisa melihat kalau pertumbuhan ekonomi China melambat otomatis Indonesia ekonominya lambat one on one. Karena mereka membutuhkan bahan baku yang berasal dari Indonesia," imbuhnya.
Iskandar mencontohkan, Indonesia dikenal sebagai negara penghasil komoditas mineral semisal nikel, bauksit hingga cobalt untuk perangkat kendaraan listrik. Di sisi lain, demand atas komponen penunjang electronik vehicle itu pun masih besar.
"Maka walau terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi itu enggak langsung besar turunnya. Tadi saya bilang kan 25 persen ekspor ke China. Berarti kalau terjadi perlambatan, kalau kita membaca one on one seolah-olah kan berarti kalau setiap 1 persen, 0,25 persen penurunan," paparnya.
"China ketergantungannya bahan baku ke Indonesia sangat besar. Jadi walau pertumbuhan ekonominya melambat, tapi untuk sektor-sektor tertentu kebutuhannya sangat besar dia," ungkapnya.
Permintaan Tak akan Menurun
Iskandar mengatakan, China tidak akan menurunkan permintaannya untuk sektor-sektor tertentu seperti nikel, cobalt, bauksit yang jadi kebutuhan utama dari EV battery. "Jadi walaupun itu melambat, kebutuhan komponen bahan baku ini tidak akan turun," sambungnya.
Menurut dia, transaksi pasar itu tidak bertolak belakang dengan program hilirisasi pemerintah, karena walaupun bahan bakunya diolah di Tanah Air, tapi pasokannya pasti ke China juga.
"Kita kan belum bisa menghasilkan EV, tapi kebutuhan EB dunia itu sangat besar. Jadi walau ekonominya melemah, tapi untuk sektor yang saya bilang tadi, nikel, cobalt, tetap tinggi, enggak turun. Mungkin untuk sektor tertentu bisa menurun," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)