Ternyata Ini Penyebab Gagalnya Redenominasi Zimbabwe & Mata Uang Jadi Tidak Berharga
Kondisi yang terjadi pada Zimbabwe dapat dikatakan sebagai hiperinflasi. Akibatnya, mata uang Zimbabwe tak lagi berharga. Bahkan untuk membeli 3 butir telur saja, masyarakat harus membawa uang 100 miliar dolar Zimbabwe di 2015 silam, seperti dikutip dari situr cavenmansircur.com.
Mata uang Zimbabwe menjadi mata uang paling tidak berharga di dunia. Badan statistik nasional ZimStat melaporkan bahwa inflasi Zimbabwe pernah mencapai 269 persen pada bulan Oktober 2022 silam.
Kondisi yang terjadi pada Zimbabwe dapat dikatakan sebagai hiperinflasi. Akibatnya, mata uang Zimbabwe tak lagi berharga. Bahkan untuk membeli 3 butir telur saja, masyarakat harus membawa uang 100 miliar dolar Zimbabwe di 2015 silam, seperti dikutip dari situr cavenmansircur.com.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa Ciwang Mak Oyah viral? Kabarnya, beberapa video yang memberi ulasan jajanan ciwang ini viral hingga FYP di media TikTok dan Instagram.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kenapa makam R.W.H. Pitlo viral? Di sana ditemukan nisan makam kuno yang dijadikan trotoar dan dilintasi banyak orang. Padahal jirat makam itu milik tokoh penting Belanda yang bernilai sejarah.
-
Bagaimana M Halili menjadi viral? Pria asal Sampang, M Halili, menjadi viral di media sosial setelah ia berkaraoke lagu 'Bebas' milik Rhoma Irama. Dalam video tersebut, ia terlihat nyanyi dengan santai namun suaranya yang khas menarik perhatian.
Salah satu cara menyelematkan mata uang Zimbabwe adalah dengan redenominasi, sebuah langkah penyederhanaan mata uang menjadi lebih kecil namun tidak mengubah nilai dari mata uang tersebut. Namun cara ini gagal dilakukan.
Ada beberapa faktor membuat gagalnya redenominasi di Zimbabwe membuat mata uangnya tidak berharga:
1. Apartheid
Sebelum bernama Zimbabwe, nama dari negara ini adalah Rhodesia dan menganut sistem apartheid hingga awal abad ke-20. Apartheid merupakan suatu kebijakan berdasarkan ras kulit hitam dan kulit putih.
Selama apartheid berlangsung, tanah dan aset dikelola oleh orang-orang kulit putih sementara orang kulit hitam hanya sebagai buruh kasar. Sistem ini kemudian berakhir pada tahun 1980.
Kepemimpinan pun berganti, semula segala aset pemerintah dan administrasi dikelola orang kulit putih, kemudian beralih dikelola orang kulit hitam. Nama negara juga diubah dari Rhodesia menjadi Zimbabwe.
2. Pemimpin Tidak Cakap
Setelah sistem apartheid berakhir, Zimbabwe yang semula bernama Rhodesia, dipimpin oleh Presiden Robert Mugabe. Dia adalah pemimpin kulit hitam pertama setelah apartheid runtuh.
Namun, saat menjabat Mugabe justru menerbitkan kebijakan radikal dengan mulai menjarahi tanah-tanah yang semula dikelola oleh orang kulit putih untuk dibagi-bagikan kepada orang kulit hitam. Sayangnya, warga Zimbabwe belum cakap untuk mengelola tanah pertanian. Akibatnya, Zimbabwe mengalami krisis pangan selama bertahun-tahun.
3. Hiperinflasi
Pemerintah kemudian mengambil langkah redenominasi untuk menstabilkan keuangan Zimbabwe. Namun, redenominasi dilakukan di saat kondisi ekonomi negara tersebut runtuh. Dimulai dari krisis pangan, pengangguran yang meningkat.
Sementara Mugabe menaikkan gajinya sebagai presiden hingga 1000 persen. Ia juga mencetak uang tanpa henti untuk membiayai pemerintahannya yang menyebabkan uang beredar di masyarakat terlalu banyak.
Disebabkan uang yang beredar terlalu banyak memicu harga barang menjadi tinggi sehingga terjadi hiperinflasi. Tercatat, pada tahun 2007, kenaikan inflasi di negara ini mencapai 66 persen. Bahkan harga sebuah barang bisa naik beberapa kali hanya dalam satu hari.
Masyarakat Zimbabwe pun saat itu tidak mengetahui bahwa pemerintah tengah melakukan redenominasi. Kegagalan ini disinyalir minimnya sosialisasi pemerintah yang melakukan redenominasi.
Tiga Kali Redenominasi
Tercatat, pemerintah Zimbabwe melakukan tiga kali redenominasi:
Pada tahun 2006, jumlah 0 pada dolar Zimbabwe dikurangi sebanyak tiga digit. Sehingga dari ZWN 1.000 berubah menjadi ZWN 1. Upaya ini gagal. Bahkan di 2007, inflasi Zimbabwe sempat mencapai 1000 persen.
Redenominasi kedua dilakukan pada 2008 dan mengalami perubahan kode dari ZWN ke ZWR. Saat itu, redenominasi yang dilakukan adalah mengubah dari ZWN 10.000.000.000 menjadi ZWR 1. Upaya ini kembali gagal, hal ini disinyalir karena masyarakat sudah kehilangan kepercayaan terhadap dolar Zimbabwe dan terbiasa menggunakan mata uang asing.
Pada tahun 2009, dolar Zimbabwe mengalami redenominasi lagi dan mengubah kode dari ZWR ke ZWL. Pemerintah memangkas 12 nol, jadi ZWR1.000.000.000.000 setara dengan ZWL1. Upaya ini tak berhasil karena menurunnya kepercayaan masyarakat.
Kini, nama mata uang Zimbabwe adalah dolar Zimbabwe (ZWL). Per 6 Juni 2023, nilai 1 dolar mata uang Zimbabwe ke rupiah adalah sebesar Rp46,16.
(mdk/idr)