Ternyata Ini Sosok Pendiri BSD City Tanggerang Selatan, Dulu Sempat Jualan Biskuit Keliling
Eka Tjipta Widjaja memiliki orang tua yang juga seorang pedagang di Makassar.
Di balik itu, ternyata BSD City di bawah naungan Sinar Mas Land anak usaha Sinar Mas Group milik salah satu orang terkaya di Indonesia yakni Eka Tjipta Widjaja.
Ternyata Ini Sosok Pendiri BSD City Tanggerang Selatan, Dulu Sempat Jualan Biskuit Keliling
Ternyata Ini Sosok Pendiri BSD City Tanggerang Selatan, Dulu Sempat Jualan Biskuit Keliling
- Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Tunanetra
- PKS Siapkan Siti Muntamah Istri Almarhum Oded untuk Maju di Pilwalkot Bandung
- Sosok Sertu Ismunandar, Prajurit Marinir yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua
- Mengenal Sosok Brigjen TNI Radjamin Purba, Pendiri Kampus USI dan Bupati Simalungun Tahun 1960
Bumi Serpong Damai (BSD) City dikenal sebagai kota mandiri yang berada di selatan Jakarta. Tempat ini juga sebagai ikon kota Tanggerang Selatan.
Di balik itu, ternyata BSD City di bawah naungan Sinar Mas Land anak usaha Sinar Mas Group milik salah satu orang terkaya di Indonesia yakni Eka Tjipta Widjaja.
Mengutip dari berbagai sumber, BSD City diresmikan pada 16 Januari 1989 oleh Menteri Dalam Negeri Rudini.
Sebelum dipegang Sinar Mas Land, kota ini dinisiasi oleh perusahaan Ciputra yang memiliki izin lokasi sekitar enam hektare. Kendati begitu di tahun 2003-2004 kepemilikan BSD diambil alih oleh Sinar Mas Group.
Sebelum menjadi perusahaan besar, Sinar Mas Group pada tahun 2018 lalu, dia sempat menduduki peringkat ke-2 sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia dengan kekayaan yang dimiliki sebesar USD 13,9 miliar.
Dia pun membentang luas bisnis yang dimilikinya, mulai dari layanan keuangan, telekomunikasi, layanan kesehatan, pengembang dan real estate, agribisnis dan pangan, pulp dan kertas hingga energi dan infrastruktur.
Eka Tjipta Widjaja memiliki orang tua yang juga seorang pedagang di Makassar. Karena sudah memiliki keturunan sebagai seorang pedagang, dahulu saat dia berumur 17 tahun sempat berjualan biskuit dan kembang gula keliling di kota Makassar untuk membantu orang tuanya.
Tabungan hasil dia berdagang ditabung untuk merenovasi rumah orang tuanya.
Dengan ketekunan dan keuletan yang Widjaja lakukan, di tahun 1949 ini menjadi titik balik perjalanan bisnis keluarganya. Widjaja memperluas usahanya dengan membuka toko kelontong yang menjual kopra, kertas dan kelapa sawit.
Pekerjaan itu pun terus dilakoninya. Meski bisnis toko kelontongnya tak berjalan mulus, Widjaja tak pantang menyerah, Widjaja membangun bisnis dengan membuka CG Sinar Mas dan mengoperasikan beberapa pabrik di Surabaya antara lain minyak goreng, pabrik kertas hingga pabrik bubur kertas
Widjaja terus melakukan pengembangan usahanya dengan merabah dunia properti, infrastruktur teknologi, dan penyediaan energi.
Kendati begitu, kabar duka pun menyelimuti keluarga Widjaja, pasalnya Widjaja tutup usia dalam usia 97 tahun pada 26 Januari 2019 lalu.
Sehingga posisinya sebagai pemilik Sinar Mas Group dilanjutkan oleh putranya Franky Oesman Widjaja sebagai Komisaria Utama PT Sinar Agro Resources and Technology Tbk (SMAR).