Tingkatkan Kualitas SDM Industri Baja, Ini Dilakukan Pemerintah dan Pengusaha
Ini sekaligus sebagai bentuk upaya menyelesaian masalah kekurangan tenaga kerja dan sebagai persiapan untuk menghadapi investasi tahap dua.
Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan SDM yang unggul terutama pada masyarakat lokal yang dalam hal ini Krakatau Posco menggandeng Politeknik Industri Petrokimia Banten atau PIPB.
Tingkatkan Kualitas SDM Industri Baja, Ini Dilakukan Pemerintah dan Pengusaha
Tingkatkan Kualitas SDM Industri Baja, Ini Dilakukan Pemerintah dan Pengusaha
Pemerintah bersama pengusaha, salah satunya Krakatau Posco berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri baja, khususnya bagi masyarakat lokal.
Ini sekaligus sebagai bentuk upaya menyelesaian masalah kekurangan tenaga kerja dan sebagai persiapan untuk menghadapi investasi tahap dua menuju kapasitas 10 juta ton yang akan membutuhkan tenaga kerja berkualitas lebih banyak lagi.
Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan masa depan bangsa. Maka dari itu Krakatau Posco bersama Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kementerian Perindustrian RI menandatangani nota kesepahaman bersama untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul melalui pembentukan kelas industri baja.
Penandatanganan nota kesepahaman ini disaksikan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Direktur Jenderal BPSDMI Kemenperin Masrokhan, Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Kwang-moo dan Chairman IISIA Purwono Widodo.
Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan SDM yang unggul terutama pada masyarakat lokal yang dalam hal ini Krakatau Posco menggandeng Politeknik Industri Petrokimia Banten atau PIPB.
"Kelas industri ini akan menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan insustri baja," kata Direktur HRGA, Dicky Mardiana.
Krakatau Posco yang diwakili oleh Direktur HRGA, Dicky Mardiana mengatakan, program ini akan memperkenalkan program khusus "Steel Industry Technology Class" yang melibatkan budaya perusahaan Posco dan bahasa Korea.
Program ini akan dimulai di Polytechnic dan SMK pada bulan Juli 2024, memberikan pendidikan selama tiga tahun yang mencakup teori dan praktik langsung untuk mendidik tenaga kerja terampil dalam industri baja.
Dicky menambahkan, lulusan program ini akan mendapatkan prioritas dalam rekrutmen di Krakatau Posco dan diharapkan dapat membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja yang sedang dialami oleh industri dalam negeri.
“Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, kami berkomitmen dan sangat mendukung atas program-program kelas industry yang akan dibentuk. Hal ini merupakan langkah nyata Krakatau Posci dalam menyiapkan SDM yang unggul terutama bagi masyarakat lokal. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan SMK SMTI Yogyakarta agar dapat menjaring lebih luas lagi potensi pengembangan sumber daya nasional,” tutur Dicky.