Tiru China, bos Bulog punya ide simpan cadangan pangan Indonesia di luar negeri
"Makanya, China sekarang ketahanan pangannya 10 tahun. Padahal bukan negara pertanian, bukan negara agraris. Sekarang harga makanan di China itu murah. Karena dijamin dan disubsidi."
Perum Bulog mengajukan ide kepada pemerintah untuk menyimpan cadangan beras dan pangan nasional di luar negeri. Ini semata-mata untuk menjaga ketahanan nasional.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengatakan, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sendiri telah melontarkan gagasan untuk menawarkan program investasi di sektor pertanian agar secara pasokan bisa tercukupi.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Siapa yang menjenguk Budiono? Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar, menjenguk dan memberi bantuan sembako serta kasur untuk Budiono.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
"Pak Mentan berusaha untuk meningkatkan produksi pertanian di dalam negeri. Contohnya, saat ini yang sudah dilakukan adalah bawang (merah). Itu produksinya luar biasa dan harganya drop (turun)," ungkap dia di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9).
Jika hasil produksi sudah meningkat karena program Kementan tersebut, dia mengimbau kepada pihak-pihak terkait agar memikirkan soal harga dan pendistribusiannya ke masyarakat.
"Ini harus dilakukan, tapi jangan sampai yang disuruh, pening lagi Menteri Pertanian. Dia sudah produksi, masa dia harus tanggung jawab lagi. Tapi jangan dilempar juga ke petani, nanti petani tidak semangat lagi bertani," ujarnya.
Buwas kini berkaca pada apa yang dilakukan China. Berbekal bantuan teknologi, China berhasil menjaga ketahanan pangan negara dengan cara berinvestasi dalam sektor pertanian di luar negeri.
"Makanya, China sekarang ketahanan pangannya 10 tahun. Padahal bukan negara pertanian, bukan negara agraris. Sekarang harga makanan di China itu murah. Karena dijamin dan disubsidi," urainya.
"Seharusnya kita seperti itu. Soal pangan ini mestinya jangan dipakai untuk jadi mainan," tambah dia.
Saat ditanya apakah ide berinvestasi pangan di luar negeri ini telah diusulkan kepada Presiden Jokowi, Buwas menjawab, pihaknya masih harus memperhitungkan gagasan itu lebih lanjut.
"Ya kami harus berhitung, seperti apa sistemnya dan lain-lain. Next-lah, kami pasti akan pikirkan yang terbaik untuk bangsa ini," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos Bulog soal penyerapan beras 800 ribu ton: Jangan ngarang
NU sebut kisruh impor beras akibat data Kemendag, Kementan dan Bulog tak sama
Pejabat-pejabat yang pernah 'dikepret' Rizal Ramli
DPR bakal panggil Dirut Bulog dan Kemendag terkait impor beras
Cerita Budi Waseso sering 'semprot' para pejabat
Rizal Ramli: Kalau Budi Waseso ngomong matamu, itu sudah gedeg banget