Tumbuh 20 Persen, Ekspor Maret 2021 Tercatat Capai USD 18,35 Miliar
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia pada Maret 2021 meningkat dibanding Februari 2021. Ekspor Maret tercatat sebesar USD18,35 miliar, sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD15,26 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia pada Maret 2021 meningkat dibanding Februari 2021. Ekspor Maret tercatat sebesar USD18,35 miliar, sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD15,26 miliar.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, peningkatan ekspor tersebut terjadi karena ekspor migas naik sebesar 5,28 persen, dan posisi non migas juga meningkat tajam sebesar 21,21 persen.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Di bulan Maret 2021 ini nilai ekspor Indonesia adalah sebesar USD18,35 miliar. Jadi kalau kita bandingkan angka ini secara month to month (mtm) pertumbuhannya adalah 20,31 persen," kata Suhariyanto dalam rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/4).
Sementara jika dibandingkan secara year on year (yoy) ekspor Maret 2021 juga mengalami peningkatan secara intrensif. Di mana posisi ekspor pada Maret 2020 hanya sebesar USD14,07 miliar saja. Hal ini disebakan oleh kenaikan ekspor migas 38,67 persen dan non migas sebesar 30,07 persen.
Menurut sektor, secara umum keseluruhan ekspor pada Maret 2021 mengalami pertumbuhan positif di semua sektor. Bisa dilihat dari sektor pertanian, industri pengolahan maupun pertambangan mengalami pertumbuhan dua digit baik secara mtm maupun secara yoy.
Rincian Ekspor
Untuk sektor pertanian secara mtm mencapai USD0,39 miliar atau meningkat 27,06 persen. Ada beberapa komoditas ekspor mengalami kenaikan ekspor cukup besar dalam hal ini seperti sarang burung, tanaman obat, aromatik dan rempah, tembakau dan cengkeh.
Sementara untuk tahunannya, ekspor pertanian juga tumbuh sebesar 25,04 persen. Beberapa produk pertanian yang naik cukup besar secara yoy adalah tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, sarang burung dan hasil hutan bukan kayu lainnya.
Kemudian, untuk ekspor industri pengolahan pada Maret 2021 tercatat sebesar USD14,84 miliar atau meningkat secara mtm sebesar 22,27 persen. Kenaikan ini terjadi karena adanya kenaikan ekspor baik dari minyak kelapa sawit, besi dan baja, kimia bersal dari minyak.
Demikian juga untuk ekspor sektor pertambangan dan lainnya tercatat sebesar USD2,22 miliar. Angka ini meningkat secara mtm sebesar 13,68 persen. Juga meningkat secara tahunan sebesar 11,39 persen.
Berdasarkan struktur ekspor Maret 2021 tidak banyak berubah. Di mana 95,06 persenya itu adalah disumbang berasal dari nonmigas. Dengan catatan ekpor dari sektor industri masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 80,84 persen.
(mdk/bim)