Turis Asing Habiskan Uang Rp23 Juta Tiap Liburan di Indonesia
Rata-rata pengeluaran turis asing saat liburan di Indonesia sebanyak Rp23 juta per orang untuk sekali kunjungan.
Pengeluaran turis asing saat berwisata di Indonesia rata-rata bisa mencapai USD15.000 atau sekitar Rp23,1 juta untuk sekali kunjungan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bilang pengeluaran tersebut lebih besar dibanding periode kedatangan turis sebelum pandemi Covid-19.
“Capaian itu sekitar 50 persen lebih tinggi dibandingkan masa sebelum pandemi COVID-19,” kata Sandiaga dalam Konferensi Internasional Kualitas Pariwisata ke-1 di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (30/8).
- Segini Rata-Rata Wisatawan Lokal Keluarkan Uang di Bali saat Libur Lebaran 2024
- Turis Asing Masuk Bali Wajib Bayar Rp150.000 Mulai Besok, Ini Link dan Cara Membayarnya
- Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
- Rincian Tarif Tol Trans Jawa untuk Liburan Tahun Baru, Jakarta-Surabaya Rp841.000
Peningkatan pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) itu dicapai melalui fokus pengembangan 3S yakni serenity, spiritual dan sustainability (ketenangan, spiritual dan keberlanjutan).
“Dulu kami fokus 3S yang lain yakni sun, sea dan sand,” imbuhnya.
Terkait jumlah kunjungan wisman, Sandiaga memperkirakan hingga Agustus ini sebanyak 13 juta wisatawan asing mengunjungi Indonesia.
Ada pun rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia per Mei 2024 selama 7,51 malam atau lebih rendah dibandingkan periode Mei 2023 mencapai 7,87 malam.
17 Juta Turis Asing Liburan di Indonesia
Pemerintah memiliki target kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia pada 2024 mencapai 17 juta orang. Sebanyak 7 juta di antaranya diharapkan disumbangkan melalui Bali.
Untuk mendorong pariwisata tanah air, ia memaparkan strategi komunikasi dalam pemasaran pariwisata 2024-2025 yakni menyentuh pasar wisatawan generasi milenial dan generasi Z.
Selain itu, pekerja yang bisa melakukan mobilitas (remote worker), keluarga muda, pelancong dan komunitas dengan pengeluaran tinggi di antaranya para pensiunan.
“Khususnya generasi Z, mereka familiar dengan geografi, keluarga dewasa muda yang mencari pengalaman pertama di Indonesia, tidak hanya di Bali tapi lima super prioritas lainnya seperti Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Likupang,” katanya.
Di sisi lain pemerintah juga menargetkan peningkatan peringkat indeks pariwisata Indonesia yang saat ini berada di posisi ke-22 dunia, meningkat dibandingkan posisi sebelumnya pada posisi ke-32.