Uang cash bakal habis, sudah waktunya paksakan berinvestasi
Salah satu alasan investasi, kebutuhan semakin bertambah sedangkan penghasilan belum tentu meningkat.
Kebutuhan setiap orang terus bertambah. Di sisi lain, penghasilan atau pendapatan belum tentu mengalami perubahan. Sifatnya cenderung terbatas dan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah.
President Director Putera Sampoerna Foundation, Dwita Harliani menuturkan, untuk mendapat uang lebih, setiap orang masih mengandalkan kerja keras. Bahkan ada yang sampai tak kenal waktu. Padahal, mendatangkan uang lebih bisa dilakukan dengan berinvestasi.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Siapa saja yang bisa berinvestasi di reksa dana? Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang. Pasalnya, terdapat instrumen reksa dana yang bermodal Rp100.000 sudah bisa mulai investasi reksa dana.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Kapan Rakesh Jhunjhunwala memulai perjalanan investasinya? Dia mulai berinvestasi dengan USD100 atau Rp1,6 juta pada tahun 1985 ketika Indeks Bursa Efek Bombay berada pada angka 150; sekarang diperdagangkan lebih dari 50.000.
-
Kenapa Reksa Dana dinilai mudah untuk diinvestasikan? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Dengan menempatkan dana di salah satu instrumen investasi, setiap orang bisa memperoleh keuntungan di masa mendatang. "Kalau bergantung uang cash bakal habis, investasi itu harus dipaksakan," ujarnya di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (17/6).
Menurutnya, alasan lain seseorang harus berinvestasi adalah tingkat inflasi tinggi, harga-harga naik, sehingga tingkat kebutuhan semakin tinggi dan tak diimbangi penghasilan.
Investasi menjadi solusi jitu menjinakkan dampak inflasi. Alasannya, dana pribadi akan terus berkembang biak. Ada banyak ladang investasi untuk mencetak duit.
"Tidak bisa investasi di satu bidang," jelas dia.
Baca juga:
Tak digaji tetap bisa jadi alasan artis berinvestasi
Kini menabung tak menjamin bisa bikin kaya
Tidak sampai 1 persen pekerja Indonesia yang berinvestasi