UI: Kalau Mau Turunkan Konsumsi, Harga Rokok Harus Rp70.000 per Bungkus
konsumen sigaret kretek mesin (SKM) merupakan terbesar dibanding konsumen jenis rokok yang lain seperti sigaret kretek tangan (SKT). SKM golongan 1 setidaknya menguasai pangsa pasar sampai 63 persen.
Pemerintah akan menaikkan tarif cukai rokok rata-rata sebesar 23 persen pada 1 Januari 2020 mendatang. Hal ini juga akan diikuti kenaikan harga jual eceran rokok hingga 35 persen.
Kebijakan ini dinilai tidak ideal. Sebab, kenaikan cukai 23 persen dan harga eceran 35 persen hanya kenaikan rata-rata.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Bagaimana dampak cukai rokok terhadap industri hasil tembakau? "Kita dibatasi produksinya, tapi di lain pihak rokok ilegalnya meningkat. Kalau rokok ilegal menurut informasi dari kawan-kawan Kementerian Keuangan, itu hampir 7 persen. Kalau itu ditambahkan kepada produksi yang ada, pasti akan tidak turun," tuturnya.
-
Bagaimana Djarum berhasil menjadi perusahaan raksasa di industri rokok? Tiga tahun berikutnya, Djarum berinovasi dengan meluncurkan Djarum Filter, merek rokok pertama yang diproduksi secara mekanis. Kesuksesan ini menjadi pijakan untuk diperkenalkannya Djarum Super pada tahun 1981. Saat ini, Djarum bukan hanya menjadi perusahaan raksasa, tetapi juga menjadi pilar industri rokok dengan lebih dari 75 ribu karyawan yang berdedikasi.
-
Apa itu rokok putih? Rokok putih adalah rokok buatan pabrik yang tidak mengandung campuran tambahan cengkeh atau menyan.
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Akumulasi zat-zat berbahaya dari asap rokok dalam jangka panjang menyebabkan iritasi dan peradangan kronis pada paru-paru, mengurangi kemampuan organ ini untuk bekerja dengan optimal.
-
Apa yang dijual di Mal Rongsok Depok? Saat ini, di mal rongsok tersedia berbagai barang mulai dari elektronik, perabot rumah tangga, alat musik, mainan, alat perkakas dan perlengkapan kendaraan.
"Itu kenaikan rata-rata yang 23 dan 35 persen bukan kenaikan minimal. Semua rokok itu kan beda-beda harganya dan produknya. Jadi, kalau ada kenaikan harga, pasti ada merek rokok yang kenaikannya cuma sedikit. Padahal, yang memiliki pangsa terbesar adalah rokok kretek mesin," ucap Wakil Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Abdillah Ahsan.
Dia menyebut bahwa konsumen sigaret kretek mesin (SKM) merupakan terbesar dibanding konsumen jenis rokok yang lain seperti sigaret kretek tangan (SKT). SKM golongan 1 setidaknya menguasai pangsa pasar sampai 63 persen.
Berdasarkan hal itu, Abdillah meminta pemerintah untuk menaikkan dua kali lipat untuk cukai dan harga kretek mesin. Menurutnya, ini cara yang efektif untuk menurunkan konsumsi rokok.
"SKM golongan 1 harus naik dua kali lipat karena menguasai pangsa pasar. Harga mahal tapi masih menguasai pangsa pasar berarti mereka masih mampu beli harga yang mahal. Artinya, harga mahal pun masih belum cukup untuk menekan konsumsi," ujarnya.
Jika ingin kebijakan cukai ini berjalan dengan efektif untuk menurunkan angka perokok, pemerintah harus menaikan harga rokok menjadi Rp60.000 sampai Rp70.000 per bungkus.
"Kalau mau menurunkan konsumsi itu, harga rokoknya harus Rp60.000 sampai Rp70.000. Itu baru bisa menurunkan konsumsi."
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Setujukah Harga Rokok Naik? Klik di Sini!
Baca juga:
VIDEO: Siap-siap, Harga Rokok Naik Tahun 2020
Untung Rugi Kenaikan Harga Rokok
Sri Mulyani: Kenaikan Cukai untuk Kontrol Konsumsi Rokok
POLLING: Setujukah Harga Rokok Naik?
Kemenkeu Bantah Cukai Rokok Tak Naik Tahun Ini karena Adanya Pemilu
Sri Mulyani: Kenaikan Cukai Rokok Pertimbangkan Nasib Petani dan Buruh