UU Cipta Kerja Diklaim Ubah Persepsi Dunia untuk Tanamkan Modal di RI
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dengan disahkannya Undang-undang Cipta kerja mampu mengubah persepsi dunia, khususnya Eropa untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dengan disahkannya Undang-undang Cipta kerja mampu mengubah persepsi dunia, khususnya Eropa untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia.
Dia menjelaskan sejak akhir tahun 2020, salah satu negara di Eropa yakni Belanda masuk dalam 5 besar negara yang menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga Belanda mampu mengalahkan Korea Selatan dan Jepang.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Apa yang diutamakan oleh MUI dalam pengelolaan kekayaan negara? Waketum MUI: Kekayaan Negara Harus Diutamakan untuk Maslahat Umat Menurutnya, negara adalah aturan itu sendiri. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud berbicara mengenai pentingnya aturan dalam sebuah negara untuk menjaga kemaslahatan umat.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
"Belanda di kuartal II (2021) mampu mengalahkan Korea Selatan dan Jepang, jadi ini suatu fenomena baru, bahwa memang perubahan UU cipta kerja ini mengubah persepsi dunia. Terutama negara-negara di Eropa yang selama ini harus diakui bukan bagian besar dari 5 besar investasi yang masuk ke Indonesia," kata Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (30/8).
Adapun dalam paparannya perkembangan realisasi investasi Indonesia periode Januari-Juni tahun 2021 berdasarkan negara asal investor, tertulis 10 besar negara asal investor yang berinvestasi di Indonesia.
Pertama, Singapura jumlah investasinya USD 4,7 miliar; kedua, Hongkong USD 2,3 miliar; ketiga, Republik Rakyat Tiongkok USD 1,7 miliar; keempat, Belanda USD 1,3 miliar; kelima, Korea Selatan USD 1,1 miliar.
Kemudian, keenam negara Jepang jumlah investasinya sebesar USD 1 miliar; Ketujuh, Amerika Serikat USD 0,8 miliar; Kedelapan Malaysia USD 0,7 miliar; kesembilan Swiss USD 0,5 miliar; dan terakhir negara Thailand USD 0,3 miliar.
Dengan demikian, Bahlil mengatakan meski pandemi covid-19, kepercayaan investor dunia terhadap Indonesia dalam berinvestasi sudah jauh lebih baik. Hal itu ditandai dengan perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) pada Semester I-2021 mencapai 51,6 persen.
Bahlil menjelaskan, realisasi investasi Indonesia sampai dengan semester I-2021 sudah mencapai Rp 442,7 triliun dari target investasi 2021 sebesar Rp 900 triliun. Dari 442,7 triliun tersebut Penanaman Modal Asing Indonesia mencapai 51,6 persen.
"Sesungguhnya masih kondisi covid-19 kepercayaan dunia terhadap Indonesia dalam menanamkan investasinya itu sudah jauh lebih baik, ini ditandai dengan kuartal II atau digabungkan dalam semester itu sudah mencapai 51,6 persen,” pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menteri Bahlil Akui Penerapan OSS Belum Sempurna
Menteri Bahlil Sebut Tingkat Kepercayaan Investor ke RI Lebih Baik
Tips Jitu Investasi Meski Bergaji UMR
Kementerian Investasi dan Kadin Perbarui Kesepakatan Kerja Sama, ini Rinciannya
Tetap Tumbuh Semasa Pandemi, Realisasi Investasi Semester I 2021 Mencapai Rp442,8 T
Turunkan Emisi Karbon, Indonesia Fokus Tarik Investasi 5 Sektor ini