Viral Kasus Bully di Binus International School, Ternyata Sekolah Mahal dan Biaya Masuknya Segini
Binus International School berada di Serpong, Tangerang. Biaya pendidikan di sana tergolong mahal jika membandingkan sekolah swasta lain di Indonesia.
Satu di antara terduga para pelaku perundungan dikabarkan merupakan anak dari selebritas berinisial VR.
Viral Kasus Bully di Binus International School, Ternyata Sekolah Mahal dan Biaya Masuknya Segini
Viral Kasus Bully di Binus International School, Ternyata Sekolah Mahal dan Biaya Masuknya Segini
- Bantah Ada Bullying di Sekolah, Begini Pembelaan SMA Binus Simprug
- Binus School Serpong Keluarkan Semua Siswa Pelaku Bullying!
- Bullying di Binus, KPAI: Penanganan Pelaku Kekerasan di Sekolah Belum Memberi Efek Jera
- Perkiraan Biaya Sekolah Binus Serpong, SMA Anak Vincent Rompies yang Diduga Terlibat Bullying
Nama sekolah Binus International school menjadi pembicaraan publik dalam beberapa hari terakhir. Hal ini disebabkan tindakan perundungan atau bully yang diduga dilakukan satu geng siswa Binus.
Satu di antara terduga para pelaku perundungan dikabarkan merupakan anak dari selebritas berinisial VR.
Binus International School berada di Serpong, Tangerang. Biaya pendidikan di sana tergolong mahal jika membandingkan sekolah swasta lain di Indonesia.
Dirangkum dari berbagai referensi, uang pangkal Binus sebesar Rp78 juta. Selanjutnya, siswa atau siswi yang belajar di sana dibebankan biaya SPP sekitar Rp8 juta per bulan.
Pengeluaran lainnya untuk bisa bersekolah di Binus yaitu membayar uang seragam dan buku berkisar Rp4 juta hingga Rp5 juta, tergantung lokasi sekolah.
Tingginya biaya pendidikan di Binus International School didukung dengan fasilitas dan layanan pendidikan yang lengkap.
Binus International School mengadopsi kurikulum Cambridge yang mendapat pengakuan secara internasional. Selain di Serpong, Binus School juga ada di Simprug, Jakarta Selatan, Bekasi, dan Semarang, Jawa Tengah.
Kasus perundungan ini menjadi sorotan publik setelah mencuat ke media sosial. Dari informasi itu, Polisi melakukan penelusuran dan tengah menyelidiki dugaan tindak pidana kekerasan yang dilakukan para pelajar SMA bertaraf internasional itu.
"Awalnya kami menerima informasi masyarakat terkait adanya korban Bullying anak. Kemudian informasi tersebut kami langsung kroscek dan tindaklanjuti," ujar Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi, di Mapolres Tangsel, Selasa (20/2).