Wamenkeu: PMI November 2020 Naik Menjadi 50,6, Industri Mulai Ekspansi
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyambut baik atas peningkatan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia ke level 50,6 pada November 2020. Kenaikan PMI ini mengindikasikan mulai menggeliatnya kinerja industri dalam negeri.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyambut baik atas peningkatan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia ke level 50,6 pada November 2020. Kenaikan PMI ini mengindikasikan mulai menggeliatnya kinerja industri dalam negeri.
"PMI Indonesia yang naik menjadi 50,6 ini sangat baik. Berarti PMI kita sudah di atas 50 yang menunjukan ada kecenderungan industri mulai ekspansi," ujar dia dalam konferensi pers Strategi Implementasi APBN 2021, Selasa (1/12).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Produk apa yang dihasilkan Desa Kemudo dari pengolahan limbah industri? “Kami mencoba melihat potensi yang ada di Desa Kemudo, yakni dengan adanya limbah kering dari industri,” kata Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto, kepada Merdeka.com baru-baru ini.
-
Apa yang dibuat oleh Rumah Produksi Kelorida di Bantul? Selain digunakan untuk produksi, Ida juga menanam daun kelor sendiri di rumahnya. Selain mengambil daun dari rumah sendiri, Ida juga mendapat pasokan kelor dari anggota Kelompok Tani (KWT) Ngudi Rejeki. Ida membeli langsung daun kelor tersebut.
-
Bagaimana proses produksi sarung di pabrik tersebut? Seiring waktu, usaha tenun kecil ini terus berkembang. Kapasitas produksi dan jenis produk ditambah. Kini, selain memproduksi sarung tenun manual, pabrik ini juga membuat sarung tenun menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM).
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Di mana lokasi home industry produksi ekstasi dan pil koplo yang dibongkar? Polisi membongkar home industry yang memproduksi ekstasi dan pil koplo di Jalan Kertajaya Indah Timur IX Nomor 47, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.
Suahasil mengatakan, torehan positif itu harus dijadikan momentum untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik. Sehingga industri diharapkan tetap berbenah untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas.
"Industri harus mulai bersiap untuk ekspansi walaupun masih terbatas. Namun ini baik dibanding 3 bulan lalu di mana PMI tertekan," imbuh dia.
Ingatkan Tetap Beroperasi dengan Protokol Kesehatan
Kendati demikian, dia mengingatkan agar pelaku industri tetap mengutamakan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas produksi. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan risiko teejadi penularan virus Covid-19 di masa kedaruratan kesehatan ini.
"Caranya tentu (kegiatan produksi) dikombinasi dengan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga ekspansi ekonomi bisa lebih aman untuk mendukung ekonomi berkelanjutan dan lebih ajeg," tutupnya.
(mdk/bim)