6 Bocoran Film Perempuan Pembawa Sial Karya Fajar Nugros, Didik Nini Thowok Ciptakan Mantra Khusus
Film "Perempuan Pembawa Sial" melakukan proses syuting selama 21 hari di Yogyakarta.
Film Perempuan Pembawa Sial yang disutradarai oleh Fajar Nugros, baru-baru ini mencuri perhatian di ajang Indonesian Screen Awards pada Jogja-NETPAC Asia Film Festival ke-19 yang berlangsung pekan lalu.
Film ini berhasil meraih penghargaan dalam kategori Best Editing yang diterima oleh Akhmad Fesdi Anggoro. Dalam wawancara eksklusif yang dilakukan di Jakarta Selatan, Fajar Nugros mengungkapkan beberapa fakta menarik seputar proses syuting film tersebut.
Proses syuting Perempuan Pembawa Sial berlangsung di Yogyakarta dan melibatkan tiga aktor ternama dari Jakarta, yaitu Raihaanun, Morgan Oey, dan Clara Bernadeth. Mereka bekerja sama dengan maestro tari Didik Nini Thowok serta sejumlah aktor lokal yang berasal dari Kota Gudeg. Laporan khusus dari Liputan6.com kali ini menyajikan enam bocoran eksklusif mengenai Perempuan Pembawa Sial, yang direncanakan akan tayang pada kuartal pertama tahun 2025.
Menariknya, Didik Nini Thowok juga menciptakan sebuah mantra khusus untuk adegan krusial dalam film ini.
Ngefans
Fajar Nugros mengungkapkan bahwa Didik Nini Thowok merupakan pilihan utama untuk berperan dalam film Perempuan Pembawa Sial.
Selain karena faktor ngefans, sutradara dari film Inang dan Yowis Ben meyakini bahwa Didik Nini Thowok memiliki kemampuan untuk menghidupkan karakter dalam film terbarunya.
"Aku bilang ke casting director, butuh Mas Didik. Kalau enggak ada dia, enggak bisa. Dia dihubungi dan katanya bersedia. Begitu datang saya bicara biasa saja tapi beliau sangat welcome. Saya bilang saya ngefans. Beliau friendly," jelas Fajar Nugros.
Pemilihan Didik Nini Thowok sebagai bintang film tidak hanya didasari oleh ketenaran, tetapi juga oleh keyakinan sutradara bahwa aktor tersebut dapat memberikan nuansa yang tepat untuk karakter yang dimaksud. Fajar Nugros menambahkan bahwa interaksi awalnya dengan Didik sangat positif, di mana Didik menunjukkan sikap ramah dan terbuka.
Hal ini menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung proses pembuatan film. Dengan kehadiran Didik, diharapkan film Perempuan Pembawa Sial dapat mencapai kualitas yang diinginkan oleh tim produksi.
Proses Syuting Film Perempuan Pembawa Sial
Proses syuting film Perempuan Pembawa Sial dilakukan di Yogyakarta dengan memilih empat lokasi penting. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Godean, Moyudan, pantai di kawasan Gunung Kidul, dan Imogiri.
Menurut salah satu anggota tim produksi, "Syuting 21 hari di Yogyakarta meliputi Godean, Moyudan, dan pantai di Gunung Kidul. Satu lagi, Imogiri karena kami mencari lokasi perkebunan bawang. Ada satu vila tempat nikahan," ia menyambung. Dengan pemilihan lokasi yang beragam, film ini diharapkan dapat menggambarkan keindahan Yogyakarta sekaligus memberikan nuansa yang berbeda.
Morgan Oey
Tiga bintang dari Jakarta yang terbang ke Yogyakarta adalah Morgan Oey, Clara Bernadeth, dan Raihaanun, seorang aktris peraih dua Piala Citra. Selain mereka, para aktor dan aktris yang terlibat dalam produksi ini berasal dari Yogyakarta. "Hanya tiga itu dari Jakarta. Saya dan Santi (Susanti Dewi, produser IDN Pictures -red) punya visi membuat penonton yakin dengan tak kenal aktor-aktor lain. Alhamdulillah Mas Didik friendly, kami enggak ada kendala dalam merekrut para bintang," ujar Fajar Nugros.
Dalam proses produksi, Fajar Nugros menjelaskan bahwa mereka ingin menghadirkan bintang-bintang yang dapat membuat penonton merasa terhubung. Dengan hanya melibatkan tiga aktor dari Jakarta, mereka berharap penonton akan lebih fokus pada cerita dan karakter yang diperankan.
"Kami ingin penonton tidak hanya mengenal wajah, tetapi juga merasakan kedalaman karakter yang ditampilkan," tambahnya. Hal ini menunjukkan komitmen tim produksi untuk menghadirkan kualitas yang lebih baik dalam film yang mereka garap.
Memperluas Pengetahuan
Fajar Nugros tidak memiliki referensi film tertentu saat mengerjakan Perempuan Pembawa Sial. Ia mengibaratkan bahwa untuk membuat sebuah film, seseorang perlu menonton sekitar 32 film lainnya untuk memperluas pengetahuan. Ia memastikan bahwa tidak ada satu pun adegan dalam Perempuan Pembawa Sial yang menyerupai film lain. Meskipun demikian, Fajar Nugros mengakui bahwa ia memiliki beberapa film favorit secara pribadi.
"Aku suka banget Perempuan Tanah Jahanam-nya Bang Joko Anwar, dia folklore, daerah banget. Bisa jadi, di luar kayak The Witch," ucapnya.
Didik Nini Thowok
Didik Nini Thowok mengikuti berbagai workshop sebelum memulai proses syuting film Perempuan Pembawa Sial. Salah satu keterampilan yang ia pelajari adalah cara memainkan api. "Ia menjalani workshop sebelum syuting di antaranya berhubungan dengan api, menari, dan waktu syuting bagian tari, saya minta Mas Didik menciptakan syair semacam rapalan mantra," ungkapnya dengan panjang lebar.
Pengalaman tersebut sangat penting baginya untuk memperdalam kemampuan dalam berakting. Dengan mengikuti workshop yang berfokus pada elemen-elemen tersebut, Didik dapat menambahkan dimensi baru pada karakternya dalam film. Selain itu, ia juga merasa lebih siap dalam menghadapi tantangan yang ada di lokasi syuting.
Ciptakan Mantra
Fajar Nugros meminta Didik Nini Thowok untuk menciptakan mantra yang khusus agar maknanya lebih mendalam dan cengkoknya tepat saat dinyanyikan oleh sang maestro. Yang membuat merinding, setelah melakukan pengambilan gambar sebanyak tiga kali, Didik Nini Thowok meminta Fajar Nugros untuk menghentikan pengambilan adegan ini.
"Di take ketiga beliau bilang: Ini cukup ya, karena saya merasa sudah memanggil sesuatu (makhluk halus). Waktu itu memang anginnya di lokasi syuting terasa betul berbeda," ungkap Fajar Nugros.