Deddy Corbuzier Ungkap Ayahnya Sopir Mikrolet & Ibunya Penjahit, Dulu Makan Seporsi Bakso Pakai Nasi Untuk Sekeluarga
Deddy mengungkap kondisi kehidupan di masa kecilnya.
Kehidupan masa kecil Deddy Corbuzier nyaris tak pernah terungkap. Secara blak-blakan, suami Sabrina Chairunnisa itu mengungkap sendiri tentang kondisi kehidupan masa kecilnnya yang tak seperti sekarang. Dulu keluarganya mengalami kesulitan ekonomi.
Cerita tersebut diungkap ayah dari Azka Corbuzier itu dalam video di saluran YouTube Deddy Corbuzier yang berjudul 'Soimah: Pak Deddy Dulu Jahat Jirayut Dulu Jualan Kerupuk.. Ini Episode Paling Best - Vidi' dan tayang pada 4 Januari 2025 lalu.
Profesi Orangtua
Deddy terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Dulu ayahnya merupakan seorang sopir mikrolet dan ibunya adalah penjahit. Dari hasil kerja keras kedua orangtuanya, Deddy tumbuh menjadi anak yang mandiri. Ia menjalani keseharian dengan penuh kesederhaan.
Penghasilan yang tak besar membuat Deddy harus menyantap makanan apa adanya. Pernah pada satu momen ia bersama keluarganya hanya bisa membeli satu porsi bakso. Tentu seluruh anggota keluarga harus makan. Mereka pun membaginya secara rata dan menyantapnya menggunakan nasi agar kenyang.
"Ini gua gak pernah cerita. Pertama makan tuh sempat beli bakso yang semangkuk isinya cuma berapa biji itu dibaginya sekeluarga, cuma nasi sama bakso satu," terang Deddy yang membuat Vidi, Jirayut, dan Soimah terkejut mendengar ceritanya.
Hidup Susah
Kata Deddy, kedua orangtuanya menikah dengan cara kawin lari. Kisah panjang di balik keputusan kedua orangtuanya hingga akhirnya mereka menjalani kehidupan dengan perekonomian sulit.
"Ada satu kejadian di mana bokap gue itu butuh uang cuma berapa juta lah gitu. Pada saat itu salah satu saudara gua kaya, yang kaya ini saudaranya nyokap. Jadi bokap gua ini kan kawin lari. Bokap gua itu China pribumi, nyokap gua China totok yang keluarga China Tiongkok yang dulu datang naik kapal ke situ lah," terang Deddy.
"Zaman itu gak layak orang Chinese sama pribumi tapi lain sebagainya mereka kawin lari. Jadi susah, gak dianggaplah. Nyokap jadi tukang jahit, bokap sopir mikrolet. Sampai butuh sesuatu pinjem duit ke saudara ini, gua lupa berapa juta. Intinya janjinya bayar selama enam bulan, terus dikumpulin duit gak kebayar," sambung dia.
Lebih lanjut, Deddy menjelaskan bahwa kala itu orangtuanya masih belum sanggup membayar utang. Tak disangka jika mereka akan mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari saudaranya sendiri.
"Itu gua melihat sendiri saudara gua dari nyokap itu datang ke rumah bokap gua dimaki-maki dibilang orang susah, kasar lah bahkan rasis. Nyokap gua dihina-hina, nyokap gak bisa belain bokap gua. Bokap gua gak bisa bela diri, cuma diem dan gua ngelihat kejadian itu," ungkap Deddy.
"Orang ini berkuasa sekali bisa ngomong apapun yang dia mau. Makanya gua punya mindset sekarang tuh gini, gua harus punya duit banyak bukan supaya gua bisa beli apa aja, supaya gak ada orang gak bisa beli gua. Buat gua ketika gua lihat bokap gua dimaki-maki tuh kayak gak ada harga dirinya," lanjut dia.