Wendy Cagur Melongo Ternyata Masa Kecil Dede Sunandar Nakal, Sering Tawuran di DO dari Sekolah
Sempat pindah ke Ciamis, Dede Sunandar dinyatakan tidak lulus karena tidak hadir saat Ujian Nasional dan memilih main PS.
Sempat pindah ke Ciamis, Dede Sunandar dinyatakan tidak lulus karena tidak hadir saat Ujian Nasional dan memilih main PS.
Wendy Cagur Melongo Ternyata Masa Kecil Dede Sunandar Nakal, Sering Tawuran di DO dari Sekolah
Nama Dede Sunandar sudah tidak asing lagi di dunia hiburan Tanah Air. Namanya makin dikenal setelah sering wara-wiri di layar kaca. Berawal dari seorang cleaning service, siapa sangka jika Dede Sunandar kini berkarier di dunia entertainment.Dede Sunandar lahir di Ciamis. Ayahnya berasal dari Ciamis sedangkan sang mama berasal dari Jakarta. Sejak kecil, Dede Sunandar tinggal di Jakarta. Tak disangka jika saat remaja Dede Sunandar begitu nakal. Jal itu diungkapkan Dede saat menjadi tamu di channel Youtube Wendy Cagur.
Awalnya, Dede Sunandar bercerita soal masa kecilnya yang sempat hidup susah. Saat kecil, Dede sudah pernah menjadi tukang ojek payung hingga tulang parkir.
"Dede Sunandar kecil itu dulunya cuman sosok seorang biasa ya. Dia anak tongkrongan di gang lah ibaratnya tukang ojek payung, tukang loper koran, tukang apa aja lah dijadiin uang, markir juga," ucap Dede Sunandar.
Saat zaman SD, Dede Sunandar termasuk anak yang pintar. Dede bahkan sering mendapat ranking di sekolah. Saat SD, Dede Sunandar juga menyukai pelajaran Matematika. Bahkan saat duduk di bangku SMP, Dede sempat mendapat beasiswa."Waktu SD tuh karena saya tuh ranking 3 saya sampai kelas 4 kelas 5 tuh ranking semua. SMP saya dapat beasiswa di SMP Negeri di Jakarta," ucap Dede.
Namun setelah lulus SMP, Dede Sunandar seketika berubah. Dede menjadi remaja nakal. Dede bahkan kerap ikut tawuran bersama teman-temannya. Saking nakalnya, Dede bahkan sampai di DO dari sekolah.
"STM hancur karena pas STM tuh karena pindah ke kampung. Jadi kan SD, SMP Saya di sini. STM sempat di penerbangan nih Blok M. Saya enggak pernah bawa apa bawa payung doang pak saya pak kalau tawuran," kata Dede kepada Wendy.
"Enggak nyampai setahun saya DO. Karena tawaran mulu dan saya jarang masuk akhirnya DO kelas satu. Memang stm-nya memang kayak gitu Pak saya udah ngikut-ngikut orang sih jatuhnya udah termotivasi untuk bandel kayaknya lingkungan," imbuh Dede.
Setelah DO Dede Sunandar sekolah lagi. Namun Dede sekolah di Ciamis, kampung halaman sang ayah. Saat di sekolah di Ciamis, perilaku Dede juga condong ke arah negatif. Puncaknya, Dede tidak mengikuti UN dan memilih main PS. Hingga akhirnya Dede tidak lulus.
"Pas kelas 3 STM itu pikiran saya tuh karena sekolahnya bisa dibayar ulangan, pikiran saya lulus. Pas UN saya masih main PS. Besoknya ada surat DO, saya garuk-garuk. Enggak lulus," ucap Dede.