Hasil Autopsi Lina Diumumkan, Ini Penyakit Penyebab Kematiannya
Merdeka.com - Akhirnya, polisi mengumumkan hasil autopsi dan uji laboratorium forensik (Puslabfor) terhadap jenazah Lina Jubaedah, mantan istri Sule. Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Lina.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso di Mapolrestabes Bandung, mengatakan Lina meninggal karena menderita sejumlah penyakit.
Berikut penyakit-penyakit yang diderita Lina:
-
Kenapa polisi menduga LS dibunuh? Polisi menduga LS merupakan korban pembunuhan. Sebab, kondisi kepala dan tubuhnya berlumuran darah.
-
Siapa yang menemukan sisa tulang perempuan? Meskipun tulang-tulang itu ditemukan pada 1985, sebuah studi yang diterbitkan minggu lalu di jurnal Science Advances mengungkapkan posisi jasad yang 'tidak lazim'.
-
Dimana jasad LS ditemukan? 'Korban siswi SMP, jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.'
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Hipertensi Kronis
Diketahui, penyakit darah tinggi memang kerap tidak mudah dikenali dan terdeteksi. Seseorang akan tahu jika memiliki penyakit darah tinggi saat telah terjadi komplikasi pada tubuhnya. Seseorang dapat dikatakan positif darah tinggi jika tekanan darahnya mencapai sekitar 140/90 mmHG pada tekanan sistolik dan distolik secara berturut-turut.
Sedangkan tekanan darah normal seharusnya pada kisaran 120/80 mmHG. Perlu diwaspadai bahwa darah tinggi secara kronis seperti dialami Lina dapat menyerang siapa saja. Baik anak remaja, orang dewasa dan juga orang yang telah lanjut usia.
Selaput Lendir Lambung
Penyakit Gastritis ialah peradangan pada selaput lendir lambung. Penderita biasanya mengeluh karena nyeri, hilang nafsu makan, mual, muntah-muntah, sakit kepala dan pening. Kesulitan mungkin terjadi setelah menggunakan minuman keras, rempah-rempah, obat-obatan tertentu, asam-asam keras atau bahan-bahan yang membakar.
Penyakit ini kadang-kadang terjadi sesudah penyakit campak, diphtheria, radang paru-paru oleh virus, dan typhus abdominalis atau demam typhoid. Ketegangan saraf yang lama mungkin juga mengakibatkan radang lambung.
Hipertrofi Kiri
Hipertrofi ventrikel kiri adalah pembesaran bilik (ventrikel) kiri jantung. Pembesaran bilik kiri jantung ini biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi (hipertensi).
Bilik kiri atau ventrikel kiri jantung merupakan pelabuhan terakhir bagi darah yang kaya oksigen, sebelum meninggalkan jantung. Ventrikel kiri jantung akan memompa darah ke seluruh tubuh untuk mengalirkan oksigen, dengan sebelumnya melewati katup jantung yang dinamakan aorta, seperti dikutip dari alodokter.com
Batu Empedu
Penyebab batu empedu atau cholelithiasis belum diketahui secara pasti. Namun, tingginya kadar kolesterol dan bilirubin di dalam kantung empedu diduga menjadi penyebab utama terbentuknya batu empedu.
Kondisi ini terjadi akibat cairan empedu tidak dapat melarutkan kelebihan kolesterol dan bilirubin yang dihasilkan oleh hati, sehingga terjadi pengendapan di dalam kantung empedu. Seiring waktu, endapan kolesterol dan bilirubin tersebut menjadi serpihan kristal yang kemudian membentuk batu empedu.
Tak Ada Racun
Menurut Erlangga berdasarkan hasil pemeriksaan, Lina memiliki sakit hipertensi kronis.
"Kemudian adanya luka pada selaput lendir lambung. Adanya batu empedu pada saluran empedu kemudian adanya pembesaran pada organ jantung," kata Saptono Erlangga.
Tidak Ada Tindak Pidana
Polisi menyimpulkan tidak ada tindak pidana atas meninggalnya Lina.
"Sebagai kesimpulan bahwa peristiwa yang dilaporkan bukan peristiwa tindak pidana," katanya.
(mdk/end)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaSulastri (58) ditemukan meninggal tertimbun lumpur di belakang rumahnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baca SelengkapnyaTim dokter bekerja untuk mengidentifikasi identitas jasad, penyebab kematian dan memprofiling riwayat medis.
Baca SelengkapnyaPenemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.
Baca SelengkapnyaJenazah mantan bupati Jembrana dan istri pertama kali ditemukan oleh menantu korban.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menunggu hasil analisis ahli patologi anatomi yang dinilai mampu membantu menjawab penyebab kematian kedua korban.
Baca SelengkapnyaMayat wanita itu mengenakan pakaian dalam bagian atas warna coklat dan celana yang robek.
Baca SelengkapnyaKematian mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) di kamar indekosnya disimpulkan akibat mati gantung.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaTim forensik terlihat mengecek dari atas jembatan, melihat celah jembatan kemudian turun ke bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaNamun, warga sekitar termasuk pak RT tidak mendengar ada suara letusan tembakan sebelum korban ditemukan tewas.
Baca Selengkapnya