John Paul Ivan laporkan media yang catut namanya ke Bareskrim
Merdeka.com - Musisi rock John Paul Ivan merasa gerah lantaran namanya dicatut sebagai pencipta lagu bertema politik yang berjudul 2019 Ganti Presiden.
Terkait hal ini, John Paul Ivan tak mau berlama-lama. Hari ini ia dan kuasa hukumnya mendatangi Bareskrim Mabes Polri.
-
Siapa Presiden Penyair Jawa Timur? Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa yang menciptakan lagu Indonesia Raya? Lagu yang dengan cepat mengukir jejaknya sebagai simbol perjuangan dan kebanggaan bangsa ini adalah 'Indonesia Raya,' yang ditulis oleh komponis berbakat, Wage Rudolf Supratman.
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden? Pada tahun 2024, pelantikan ini akan menjadi penutup dari rangkaian Pemilihan Umum yang telah berlangsung, di mana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
-
Siapa yang menciptakan lagu ini? Lagu Gundul-gundul Pacul adalah lagu tradisional Jawa yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga, salah seorang tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia.
-
Kenapa Raja mengikuti ajang cipta lagu? Ketertarikan seseorang dalam dunia musik telah terbukti melalui partisipasinya dalam sebuah kompetisi penciptaan lagu tingkat nasional, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
"Jadi saya datang ke sini melaporkan masalah fitnah sama pencatutan nama saya.Media pribuminews.co.id memberitakan bahwa di situ saya menciptakan sebuah lagu," kata John saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Pusat, Selasa (22/5).
"Tapi itu berita bohong, fitnah. Jadi saya waktu melihat berita awal itu saya marah, ini apa-apaan nih. Terus kayaknya ini memang harus ditindak. Makanya saya hari ini datang ke sini untuk melaporkan masalah pencatutan nama itu," lanjutnya. Ia juga menyebutkan bahwa pribuminews.co.id adalah media pertama yang mengabarkan berita yang ia anggap bohong.
Tak datang dengan tangan kosong, John dan kuasa hukumnya datang dengan membawa sejumlah bukti. "Banyak. Banyak. Yang capture-capture itu," sebutnya.
Bukan hanya persoalan pencatutan nama saja yang membuatnya geram, namun juga isi dari lagu tersebut.
"Baca ajalah sendiri. Itu kan sudah ada. Itu bukan lagu saya sebenarnya. Ya jadi saya tidak terlibat dari pembuatan. Menurut saya bukan saya (membuat) lagu yang tidak ada integritasnya. Kami sebagai seniman kan dalam membuat lagu memberikan message. Kami punya tanggung jawab moral, enggak bisa seenaknya sendiri asal nulis isinya sembarangan."
John Paul Ivan © KapanLagi.com/Hendra GunawanMeski media tersebut telah membuat klarifikasi, masih ada satu hal lagi yang membuatnya kesal. John menyampaikan bahwa pihak media terkait tidak pernah menghubunginya secara langsung sehubungan dengan masalah ini. "Mereka udah membuat klarifikasi dari pemberitaan. Mereka tulis ini salah. Tapi enggak bisa begitu. Mereka juga enggak pernah hubungin saya, jadi kasus ini kayaknya memang harus dikasuskan. Harus ditindak. Jangan sampai ada korban lain. Cukup sampai di saya aja," tegasnya.
Saking kesalnya John menyapaikan bahwa meski pada akhirnya media tersebut meminta maaf kepadanya, ia tidak akan mencabut laporannya! "Enggak, saya mau lanjutin terus. Harus ada efek jera. Jangan sampai ada kayak beginian lagi. Harus dikasusin ini. Saya enggak ada mundur atau mencabut laporan!"
Akibat kasus ini, John merasa mengalami sejumlah kerugian. Di antaranya, "Banyak. Secara moril banyak. Keluarga, perasaan saya. Kalau kalian lihat komentar orang-orang, itu banyak sekali mereka ngomong tapi sebenarnya bukan itu. Jadi memberikan sesuatu hal yang berlawanan."
"Terus dari segi bisnis ya kan pasti juga ada (kerugian). Saya harusnya melakukan ini itu dalam hal berkesenian. Akhirnya enggak bisa karena saya harus ngurusin ini. Banyak yang dipendinglah istilahnya. Tapi yang utama adalah perasaan. Saya enggak terima, sampai keluarga juga terusik," sambungnya.
John Paul Ivan © KapanLagi.com/Hendra Gunawan"Orang di sini (di Indonesia) kan bebas menyuarakan, punya hak bebas. Kita negara demokrasi. Cuma ya harus tahu caranya kalau ini kan caranya enggak bener. Milih ini milih itu urusan pribadi masing-masing," pungkas John.
Sang kuasa hukum, Angga JS, yang mendampingi John Paul Ivan pun turut buka suara."Hari ini kami sudah resmi membuat laporan. Jadi yang menjadi fokus kami itu pencemaran nama baik melalui media elektronik. Pasalnya 310 dan 311 KUHP," ujarnya.
Melanjutkan pernyataannya, John menceritakan bahwa untungnya ia tidak di serang netizen karena lagu bernuansa politis ini. Sebaliknya ia justru mendapatkan banyak dukungan.'Enggak. Kalau saya lihat malah banyak mendukung. Mereka malah ngerti kalau itu bukan saya. Netizen itu lebih banyak mendukung saya bahwa enggak mungkin saya bikin lagu kayak begitu. Lagu yang istilahnya buat saya tuh enggak asik."
Menutup statementnya, John Paul Ivan mengaku tak mengetahui siapakah pencipta asli lagu tersebut. Ia memilih untuk menyerahkan hal tersebut kepada pihak penyidik."Saya enggak tahu tapi disitu ditulis ada konfirmasi lagi dari pribuminew.co.id bahwa yang bikin lagu si A. Tapi saya tidak tahu pencipta aslinya siapa, maksud dan tujuannya apa. Itukan belum terungkap biar nanti penyidik."
Wah, kita tunggu saja kelanjutan John Paul Ivan perihal pencatutan namanya di berjudul 2019 Ganti Presiden ini ya!
Sumber: KapanLagi.com (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deputi Hukum TPN Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan informasi dari Butet laporan tersebut sudah dicabut
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar-Mahfud akan memberikan bantuan hukum kepada Palti Hutabarat.
Baca SelengkapnyaKomika Jui Purwoto mengubah lirik lagu 'Gala Bunga Matahari' milik Sal Pribadi. Lirik 'pinggir jurang' milik Jui buat Sal Pribadi 'mumet'.
Baca SelengkapnyaKartika Putri kini tengah menjadi sorotan. Hal itu lantaran celotehannya yang mengaku ingin mendengar para calon presiden Indonesia mengaji.
Baca SelengkapnyaPihak panitia sudah memberikan penjelasan bahwa kedatangan polisi dalam pentas tersebut untuk mengawal acara.
Baca SelengkapnyaDua anggota Paspampres yang duduk di belakang Presiden dengan sigap melarang wanita tersebut mengajak presiden joget bersama.
Baca SelengkapnyaButet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaPada video yang viral itu, judul lagu Halo-Halo Bandung diubah jadi Hello Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaMendatangi lokasi TPS, penampilan Iwan Fals beserta istri dan putra putrinya ramai disorot.
Baca SelengkapnyaPria itu diduga mengalami shock berat lantaran kalah dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaJohnny menyebut para saksi tersebut sedang mencari jalan selamat agar tidak dijadikan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya