CEK FAKTA: Tidak Benar Vaksin Booster Diberikan Setiap 6 Bulan Sekali, Simak Faktanya
Merdeka.com - Beredar unggahan di media sosial yang menyebut bahwa booster vaksin Covid-19 akan diberikan setiap enam bulan sekali. Hal ini karena antibodi yang diklaim menurun setelah sekian bulan suntikan.
"Yg udh suntik sinovac dosis 2, tunggu yg ke 3 tahun depan ya krn ada penurunan anti bodi stlh 6 bulan. Setelah 6 bln berikutnya sntik lg dst dst. Bgitu jg vksn merek lain akan menyusul krn jg ada penurunan anti bodi stlah sekian bln suntikan. Silahkan kalian yg menerima vksinasi dgn alasan apapun menikmati situasi sprti ini krn hukum yg berlaku jika diam dan manut pasti akan di umpankan!!," narasinya.
KominfoPenelusuran
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin cacar monyet? Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu,' ujar Maxi.
Hasil penelusuran, melansir dari situs Kominfo, informasi yang menyebut bahwa booster vaksin Covid-19 diberikan setiap enam bulan sekali adalah tidak benar. Dikutip dari Kompas, Epidemiolog sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, dr. Tonang Dwi Ardyanto mengatakan antibodi yang menurun bukan satu-satunya indikator pemberian booster.
"Tidak benar kalau disebut tiap enam bulan ya," kata Tonang saat dihubungi.
Beberapa penelitian memang menyebut bahwa antibodi di dalam tubuh yang dihasilkan vaksin Covid-19, menurun setelah enam bulan menerima dosis kedua. Kendati demikian, temuan ini tidak bisa menjadi dasar pemberian vaksin Covid-19 setiap enam bulan sekali.
"Pada semua vaksin yang digunakan saat ini, antibodi covid rata-rata mulai menurun 3-4 bulan setelah vaksinasi. Penurunan terjadi relatif signifikan sampai bulan ke 6-8. Setelah itu diduga penurunan lebih kecil atau relatif stabil sampai bulan ke 12," terang Tonang.
Adapun kebijakan booster vaksin Covid-19 dari pemerintah saat ini diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas, minimal 6 bulan setelah dosis kedua dan di daerah dengan cakupan vaksinasi 70 persen penduduk untuk 1 dosis dan 60 persen untuk dosis lengkap.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 mengatakan, sejauh ini belum menetapkan kebijakan terkait vaksin dosis keempat. "Belum," ujar Nadia singkat, pada Rabu.
Adapun terkait pemberian vaksin Covid-19 dan menurunnya antibodi setiap enam bulan, Nadia mengatakan belum ada kajian lebih lanjut. "Nanti kita lihat evaluasi dan kajian para ahli tentunya," imbuh dia.
Kesimpulan
Vaksin booster Covid-19 dilakukan setiap enam bulan sekali adalah keliru. Faktanya belum ada kajian untuk memberikan booster setiap enam bulan sekali atau lebih dari tiga kali.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/01/12/161318282/hoaks-booster-vaksin-covid-19-diberikan-setiap-6-bulan-sekali?page=allhttps://www.kominfo.go.id/content/detail/39340/hoaks-booster-vaksin-covid-19-diberikan-setiap-6-bulan-sekali/0/laporan_isu_hoaks (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca Selengkapnya