650.000 Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara, Jalan Kaki Sampai 8 Km, "Ini adalah Hari Kejayaan, Hari Kebanggaan"
Kendati rumah mereka telah hancur dibombardir Israel, mereka tetap semangat dan gembira bisa kembali ke Gaza utara.
![650.000 Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara, Jalan Kaki Sampai 8 Km,](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsCover/2025/1/28/1738045698717-lxjk9.jpeg)
Setelah gencatan senjata antara Hamas dan penjajah Israel mulai berlaku pada 19 Januari, ratusan ribu warga Gaza yang mengungsi selama perang genosida Israel akhirnya bisa kembali ke rumah mereka di Gaza utara.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 650.000 warga Gaza yang mengungsi di Jalur Gaza tengah dan selatan kembali ke rumah mereka di wilayah utara. Sejumlah video muncul di media sosial, menunjukkan ratusan ribu warga Gaza kebali ke rumah mereka dengan berjalan kaki dan naik kendaraan pribadi pada Senin (27/1).
Kendati rumah-rumah mereka telah hancur dibombardir Israel, warga tampak antusias dan bergembira bisa kembali ke rumah-rumah mereka setelah satu tahun lebih hidup di pengungsian dan dalam bahaya akibat serangan Israel yang brutal dan mematikan.
Dalam video yang dibagikan Middle East Eye di X, seorang pemuda Palestina memanggul tabung gas dan berjalan kaki menuju rumahnya di Tal al-Hawa di Gaza utara. Pria muda ini mengatakan dia tak lagi memiliki rumah dan dia tak tahu harus tinggal di mana setelahnya. Namun dia tampak tersenyum gembira karena akhirnya bisa kembali ke daerahnya.
"Hal terpenting adalah saya kembali," cetus pemuda ini.
Dalam video tersebut juga diwawancarai seorang anak perempuan yang bahagia bisa kembali bersama keluarganya ke rumah yang setengah hancur di Al-Twam. Dia mengatakan akan tetap tinggal di rumah tersebut sementara sampai rumah tersebut dirobohkan untuk kemudian diperbaiki.
"Ini adalah hari kejayaan, hari kebanggaan. Hari kembali ke utara yang teguh," kata seorang perempuan muda yang kembali ke utara sambil menggendong sebuah ransel.
Jalan Kaki 8 Kilometer
Perempuan ini kembali ke utara dengan berjalan kaki menempuh jarak 8 kilometer, namun dia mengaku itu tak masalah.
"Tidak apa-apa, semua demi utara yang teguh," cetusnya.
Selama perang genosida Israel berlangsung, perempuan ini mengatakan telah kehilangan kakak perempuan dan juga rumahnya.
"Saya kehilangan segalanya. Tapi kami berhasil kembali," ujarnya.
Seorang pria Palestina lainnya mengatakan dia kehilangan rumah di wilayah Al-Karama. Namun dia tetap gembira bisa kembali ke rumahnya.
"Tidak (ada rumah), telah hilang, tapi tidak masalah. Kegembiraan kami dan kepulangan kami lebih penting dari rumah," ujarnya.
"Kami tidak butuh rumah, itu telah dikorbankan untuk para syuhada. Tidak apa-apa, tidak masalah."