AirAsia turbulensi parah, penumpang sebut seperti getaran mesin cuci
Merdeka.com - Pesawat AirAsia rute Australia-Kuala Lumpur alami guncangan parah yang mengharuskan kembali lagi ke Australia. Menurut seorang penumpang, guncangan sangat hebat seperti getaran seperti mesin cuci.
Pesawat jenis Airbus A330 ini mengalami masalah setelah 90 menit mengudara. Beruntung pesawat berhasil selamat di Bandara Perth.
Menurut pihak maskapai dan bandara, pesawat itu alami masalah teknis.
-
Apa itu turbulensi pesawat? Mengutip dari laman Science Focus, Selasa (3/12), turbulensi terjadi ketika ada perubahan mendadak dalam aliran udara, yang menyebabkan pesawat bergoyang dan bergetar.
-
Kenapa pesawat Singapore Airlines SQ 321 mengalami turbulensi dahsyat? Mengutip The Guardian & Reuters, Rabu (22/5), turbulensi umumnya disebabkan oleh pertemuan udara dengan temperatur, tekanan, atau kecepatan yang berbeda, di mana pola angin yang berbeda bertabrakan.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Mengapa turbulensi pesawat terjadi? Biasanya, ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti awan badai, front cuaca, gelombang udara dari pesawat lain, serta udara yang terangkat melewati pegunungan tinggi.
-
Bagaimana dampak turbulensi? Turbulensi sendiri dapat dirasakan sebagai guncangan pada tubuh pesawat dan bisa memicu penumpang terluka hingga korban jiwa. Dampaknya juga bisa mencakup kerusakan pesawat hingga kecelakaan fatal.
"Pilot pesawat mengidentifikasi adanya masalah teknis, kemudian memutuskan untuk berbalik dan kembali ke Australia," ujar juru bicara bandara, seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Senin (26/6).
Pihak maskapai penerbangan bertarif rendah Malaysia ini menyebutkan awak darurat sudah disiagakan, namun tidak sampai dibutuhkan. Mereka menambahkan awak pesawat telah melakukan tindakan pencegahan untuk memeriksa pesawat terbang.
Surat kabar lokal mengutip dari penumpang melaporkan mereka sempat mendengar suara ledakan dan kemudian pesawat mulai bergoyang.
"Anda bisa tahu dari reaksi awak kabin bahwa hal tersebut benar-benar buruk, itu sangat mengerikan," ujar Sophie Nicolas.
Dia menambahkan mendengar suara ledakan kecil dari sayap kiri. Tak hanya Sophie, seorang penumpang lain Brenton Atkinson menuturkan getaran pesawat mulai tidak biasa dan malah semakin hebat seperti getaran mesin cuci.
"Anda seperti tengah duduk di atas mesin cuci, getarannya tidak biasa dan kita bisa melihat mesin di luar jendela benar-benar bergetar di sayapnya," jelasnya.
Saat berhasil mendarat, Brenton kemudian menyadari jika salah satu pisau baling-baling lepas. "Begitu kami mendarat, saya menyadari salah satu pisau benar-benar lepas dari turbin," lanjut dia.
Ini kali kedua pesawat bermasalah di dekat udara Australia. Awal bulan ini, sebuah pesawat milik China Eastern melakukan pendaratan darurat di Sydney dengan lubang besar muncul di salah satu penutup mesinnya.
Penumpang yang ketakutan menyebutkan ada suara sangat keras usai mereka meninggalkan Sydney menuju Shanghai. Beruntung tidak ada yang terluka.
Pesawat AirAsia sendiri mengalami insiden fatal pertamanya pada Desember 2014, saat itu AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 jatuh dengan 162 penumpang di dalamnya.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turbulensi dahsyat itu menciptakan guncangan luar biasa di dalam kabin pesawat Singapore Airlines SQ321. Satu penumpang dilaporkan tewas.
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaKunto Aji menaiki pesawat Garuda dengan rute Jakarta-Pekanbaru. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.50 WIB.
Baca SelengkapnyaSejumlah penumpang lainnya dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaTurbulensi pada pesawat adalah fenomena yang sering terjadi dan bisa dirasakan sebagai guncangan atau getaran yang tidak teratur saat penerbangan.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaTurbulensi terjadi ketika ada perubahan mendadak dalam aliran udara, yang menyebabkan pesawat bergoyang dan bergetar.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah deretan pesawat yang pernah mengalami turbulensi hebat.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses investigasi untuk mengetahui penyebab terbakarnya mesin pesawat dengan kode GIA 1105 tersebut masih berlangsung
Baca SelengkapnyaPihak Garuda Indonesia menjelaskan terjadi kendala teknis pada mesin pesawat.
Baca Selengkapnya