AS akan Kirimkan 5.000 Tentara ke Venezuela?
Merdeka.com - Di tengah ketegangan hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Venezuela dalam dua pekan terakhir, AS dikabarkan akan mengirim ribuan pasukan ke negara penghasil minyak itu.
AS juga diketahui telah mengeluarkan sanksi kepada perusahaan minyak nasional Venezuela belum lama ini.
Rumor pengiriman pasukan ini muncul setelah Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton menulis memo bertuliskan pengiriman 5 ribu pasukan ke Kolombia, yang merupakan negara tetangga terdekat Venezuela.
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Kapan Korut kirim balon ke Korsel? Foto selebaran yang dirilis Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada 29 Mei 2024 menunjukkan balon yang diyakini sebagai bahan propaganda Korea Utara di sebuah jalan di Provinsi Chungnam, Korea Selatan.
-
Siapa yang dilantik sebagai utusan khusus presiden? Presiden Prabowo Subianto telah resmi melantik tujuh orang sebagai Utusan Khusus Presiden. Mereka yang dilantik terdiri dari Muhamad Mardiono, Setiawan Ichlas, Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah), Raffi Farid Ahmad, Ahmad Ridha Sabana, Mari Elka Pangestu, dan Zita Anjani.
-
Kenapa Mentan minta dukungan Vietnam? Dalam hal ini, Mentan ingin Vietnam memberi dukungan penuh terhadap upaya Indonesia dalam mengembangkan lahan rawa sebagai lahan produktif bagi kepentingan masa depan negara. 'Kami sampaikan bahwa kami sedang mengembangkan pertanian padi di lahan rawa terutama di bidang agronomi khususnya varietas bibit padi untuk lahan rawa yang memiliki produktivitas tinggi,' ujar Mentan, Minggu, 19 Mei 2024.
-
Siapa yang menunjuk Utusan Khusus Presiden? Pengangkatan dan tugas pokok Utusan Khusus Presiden ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
Pihak Kolombia membantah spekulasi mengenai memo itu. Kolombia menegaskan akan tetap bergantung pada pendekatan politik dan diplomasi dalam krisis Venezuela. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Kolombia, Carlos Holmes, seperti dilansir dari Russia Today, Selasa (29/1).
Carlos juga mengatakan pihaknya tak paham kepentingan dan alasan di balik memo John Bolton.
Kolombia berbagi perbatasan darat 2.200 kilometer dengan Venezuela. Kolombia bersama dengan AS mendukung Juan Guaido, pemimpin oposisi yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela.
John Bolton terlihat memegang buku catatan kuning pada saat konferensi pers mengenai Venezuela. Baris pertama di kertas itu bertuliskan: "Afghanistan - menyambut perundingan," sementara baris kedua berbunyi: "5.000 tentara ke Kolombia."
buku catatan john bolton ©Reuters/Jim Young
Namun Gedung Putih menolak mengklarifikasi catatan tersebut dan kepada semua kantor berita Gedung Putih menyampaikan pernyataan bahwa semua opsi untuk Venezuela dalam pertimbangan.
Dalam jumpa pers itu, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengumumkan sanksi akan dijatuhkan pada perusahaan minyak nasional Venezuela, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA). Sanksi terhadap PDVSA akan membekukan aset senilai USD 7 miliar dan menghilangkan USD 11 miliar pendapatan negara tersebut.
AS membeli sejumlah besar minyak Venezuela, tetapi Mnuchin mengatakan bahwa sanksi itu akan memiliki "efek sederhana" pada impor Amerika. Presiden Venezuela Nicolas Maduro bereaksi keras atas sanksi tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah tindakan kejahatan (kriminal). Maduro menyerukan kepada Donald Trump: "Lepaskan Venezuela!" Maduro juga telah lama menuduh AS dan negara-negara lain mengobarkan "perang ekonomi" yang bertujuan menyingkirkannya dari kekuasaan.
Maduro juga berjanji akan mengambil langkah tegas terhadap AS demi melindungi kepentingan Venezuela. Maduro juga didesak mundur oleh beberapa negara seperti AS, Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris dan memberikan ultimatum untuk segera dilaksanakan Pemilu ulang. Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza mengatakan desakan negara-negara itu sebagai intervensi tingkat tinggi terhadap urusan dalam negeri negaranya.
"Pertama-tama, itu adalah intervensi ke tingkat tertinggi. Kedua, itu sombong, dan, ketiga, itu dibuat-buat," tegasnya dalam sebuah wawancara dengan Russia Today Spanyol.
"Demokrasi Bolivarian hanya membutuhkan pengakuan dan dukungan dari rakyat Venezuela. Pemerintah lain tidak begitu menarik bagi kita," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaPentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaPengusiran ini dilakukan setelah Presiden Kolombia, Gustavo Petro mengutuk kekejaman Israel di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaDana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaKapal induk perang Amerika Serikat pembawa jet tempur dilaporkan telah mendekat di perairan Mediterania timur.
Baca SelengkapnyaPernyataan Presiden Kolombia Gustavo Petro kritik keras PM Israel dan sebut sebagai penjahat.
Baca SelengkapnyaPembahasan penting Jokowi dan Prabowo terkait kenaikan anggaran Kemenhan di 2024.
Baca SelengkapnyaDana ini juga dialokasikan untuk menjaga keamanan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang berada di Israel.
Baca SelengkapnyaPaket ini juga mencakup amunisi senjata ringan, ambulans, peralatan dan amunisi penghancur, serta suku cadang, peralatan medis.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran
Baca Selengkapnya