Aturan baru di tanah Nigeria

Merdeka.com - Pemimpin kelompok Islam Nigeria Boko Haram mengatakan para pejuangnya kini memerintah di Kota Gwoza, sebelah timur laut negara itu, dengan "hukum Islam", dalam video pertama yang menyatakan klaim teritorial setelah lebih dari lima tahun pemberontakan.

Militer Nigeria yang dikutip media lokal menyangkal Boko Haram memegang kendali kota itu, meskipun sumber-sumber keamanan dan beberapa saksi mengatakan polisi dan militer di sana telah didorong keluar, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (25/8).

Pasukannya telah menewaskan ribuan orang sejak meluncurkan pemberontakan pada 2009, dan dipandang sebagai ancaman keamanan terbesar bagi negara produsen energi terkemuka di benua Afrika itu.

Dalam sebuah pernyataan terbaru dirilis melalui jaringannya pada Ahad malam, militan yang mengatakan berjuang untuk menciptakan sebuah negara Islam di Nigeria itu, mengatakan pasukannya sekarang mengendalikan Kota Gwoza, dekat perbatasan dengan Kamerun, setelah lebih dari sepekan terlibat pertempuran di sana.

"Allah telah memberikan kita sukses di Gwoza karena kami telah melakukan pekerjaan Allah," kata Shekau, ketika membacakan pernyataan dari sebuah buku, dengan dua pria bersenjata bertopeng ada di setiap sisinya dan tiga kendaraan roda empat berada di belakangnya.

"Allah memerintahkan kita untuk memerintah Gwoza oleh hukum Islam. Bahkan, Dia memerintahkan kita untuk memerintah seluruh dunia, tidak hanya Nigeria, dan sekarang kami sudah mulai," tegas dia.

Pemerintah Nigeria tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar terkait masalah ini. Koran lokal Nigeria Thisday, mengutip Mayor Jenderal Chris Olukolade, mengatakan klaim Boko Haram telah mengontrol Gwoza adalah "palsu dan tidak benar".

Video itu termasuk rekaman dari serangan terhadap Gwoza, yang memperlihatkan ratusan jihadis melancarkan apa yang diduga menjadi serangan terhadap Gwoza, didukung oleh kendaraan lapis baja dan truk pikap dipenuhi senapan mesin.

Mereka melepaskan serangkaian tembakan di seluruh kota baik menggunakan truk dan berjalan kaki. Para pejuang semuannya dipersenjatai dengan AK-47 atau granat roket, beberapa dalam seragam militer, semenetara lainnya dalam pakaian sipil. Banyak dari mereka berjalan santai saat mereka mengambil alih kota.

Sejak jihadis Sunni di Suriah dan Irak menyatakan wilayah yang mereka kuasai sebagai khalifah "Negara Islam" pada Juni lalu, daya tarik untuk membuat klaim teritorial oleh kelompok-kelompok Islam telah ditingkatkan.

Juru bicara kepolisian Nigeria Emmanuel Ojukwu dua hari lalu mengatakan 35 polisi hilang setelah serangan terhadap sebuah kamp pelatihan polisi di Gwoza. (mdk/fas)