Beruang Kutub Makin Kurus Karena Lautan Es Mencair Akibat Perubahan Iklim
Merdeka.com - Dampak krisis iklim menjadi semakin nyata bagi manusia dan hewan. Namun dari semua spesies, beruang kutub yang paling merasakan dampaknya.
Beruang kutub mengandalkan lautan es untuk bertahan hidup: Di sinilah mereka berburu anjing laut, bepergian, membuat sarang dan pasangan. Jadi, di awal musim es mulai mencair, semakin sedikit waktu mereka untuk makan dan berproduksi.
Temuan ini diuraikan dalam sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Aplikasi Ekologis. Para peneliti menemukan beruang kutub menjadi lebih kurus dan memiliki sedikit anak, dan penurunan kesehatan mereka berkaitan dengan mencairnya lautan es.
-
Mengapa kepunahan burung meningkat? Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menekankan peran penting manusia dalam krisis kepunahan burung, yang semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir.
-
Mengapa populasi beruang madu terancam? Populasi Beruang madu makin terancam karena semakin berkurangnya hutan untuk perkebunan dan pemukiman manusia. Perburuan liar pun makin mengancam populasi Beruang Madu.
-
Bagaimana perubahan iklim membuat ular berpindah? Dilansir dari Aljazeera, perubahan iklim adalah sebuah isu besar. Suhu yang meningkat dapat membuat habitat bagi beberapa spesies ular merasa tidak cocok. Hal tersebut yang menyebabkan ular berpindah ke area yang kondisinya lebih baik, seperti area tempat tinggal manusia.
-
Kenapa orangutan induk terlihat kurus? 'Kalau (induk Orangutan) itu dikatakan kurus, kita harus lihat semua aspek. Karena lokasi tersebut ketika upaya penyelamatan, ada empat Orangutan lainnya lagi di area perusahaan itu yang masih berhutan,' ujar Ari.
-
Kenapa populasi harimau menurun drastis? Hilangnya habitat, perubahan iklim, perburuan, dan perdagangan ilegal hanyalah beberapa faktor yang menyebabkan penurunan populasi harimau.
-
Kenapa populasi Kucing Merah menurun? Kucing Merah kini populasinya semakin menurun dan jarang ditemui dibandingkan dengan spesies kucing lainnya.
"Perubahan iklim di Kutub Utara jelas memengaruhi beruang kutub," kata penulis sekaligus peneliti Kristin Laidre, profesor ilmu perairan dan perikanan Universitas Washington, dalam sebuah pernyataan.
"Mereka adalah ikon perubahan iklim, tapi mereka juga indikator awal perubahan iklim karena mereka sangat bergantung pada lautan es," lanjutnya, dikutip dari CNN, Minggu (23/2).
Beruang kutub dikenal sebagai spesies yang rentan, satu tingkat di bawah status "terancam punah". Jika tren iklim berlanjut, populasi mereka hampir pasti akan semakin berkurang. Melihat efek habitat menyusut pada beruang kutub dapat meyakinkan para konservasionis untuk mengambil tindakan lebih cepat.
Dan meneliti bagaimana es yang mencair mempengaruhi mereka dapat memiliki implikasi yang lebih luas bagaimana es akhirnya akan mempengaruhi spesies lain.
"Beruang-beruang ini menghuni zona es musiman, yang berarti es laut hilang sepenuhnya di musim panas dan ini adalah perairan terbuka," katanya.
"Beruang di daerah ini memberi kita dasar yang baik untuk memahami implikasi hilangnya lautan es," lanjut Laidre.
Memiliki Sedikit Anak
Laidre dan rekannya melacak pergerakan beruang kutub betina dewasa di Teluk Baffin, lepas pantai barat Greenland, selama dua periode pada 1990-an dan 2010-an.
Antara 2009 hingga 2015, beruang menghabiskan rata-rata 30 hari lebih banyak di darat daripada di periode 1991 hingga 1997. Itu karena es laut mencair dengan kecepatan yang lebih cepat dan lebih awal di musim sekarang daripada yang terjadi bahkan 23 hingga 29 tahun yang lalu.
Lautan es bertambah dan menyusut seiring musim, dan ketika lautan es berkurang, beruang kutub tinggal di Pulau Baffin yang berdekatan. Mereka menunggu di sana sampai ada cukup es laut untuk berburu anjing laut.
Dan semakin banyak waktu yang mereka habiskan di daratan, semakin dekat ke pantai dan tidak dapat berburu, mereka akan menjadi lebih kurus. Peneliti membuat peringkat kondisi badan beruang pada skala 1 sampai 3, 1 berarti kurus dan 3 berarti gemuk (lemak membuat mereka sehat dan tetap hangat).
Dari 352 beruang yang mereka teliti, tidak sampai 50 yang dinyatakan gemuk.
"Ketika beruang berada di darat, mereka tidak berburu anjing laut dan malah bergantung pada persediaan lemak," kata Laidre.
"Mereka memiliki kemampuan berpuasa untuk waktu yang lama, tetapi seiring waktu mereka semakin kurus."
Beruang kutub betina memiliki lebih banyak anak ketika es laut lebih banyak tersedia dan ketika "musim semi putus," periode ketika es mencair dan pecah dan lebih banyak air tersedia. Sekarang beruang lebih kurus, mereka memiliki lebih sedikit anak.
Konflik Beruang-Manusia
Penghitungan terakhir beruang kutub di Teluk Baffin dilakukan antara 2012 dan 2013 - lalu, ada lebih dari 2.800 beruang di daerah itu, menurut Kelompok Spesialis Beruang Kutub IUCN. Tetapi kelompok itu belum mencatat berapa banyak yang ada sebelum penghitungan terbaru dilakukan, jadi sulit untuk mengatakan apakah terjadi kenaikan atau penurunan.Meskipun demikian, hasil penelitian Universitas Washington tidak menjanjikan.Es laut yang mencair adalah sebagian alasan mengapa beruang kutub terlihat di kawasan perumahan, mengintai lingkungan yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Mereka didorong kelaparan dan habitat yang menyusut, dan itu dapat menyebabkan peningkatan konflik antara manusia dan beruang.Masa depan beruang kutub, tulis para peneliti dalam temuan mereka, tergantung pada kemampuan para ilmuwan untuk memprediksi bagaimana perubahan iklim akan terus berdampak pada beruang. Laju perubahan populasi sudah mengejutkan, jadi respons konservasi perlu dilakukan dengan kecepatan yang sama cepatnya, kata para peneliti.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah alasan mengapa ini menjadi petanda buruk menurut ilmuwan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan khawatir dengan kondisi Greenland yang kian menghijau.
Baca SelengkapnyaAda kera terbesar yang pernah hidup di Bumi. Punya tinggi 3 meter dan berat 300 kilogram.
Baca SelengkapnyaPerairan dingin Antartika juga penting untuk terciptanya arus laut dalam yang mengalir ke utara membawa nutrisi dan oksigen yang penting bagi ekosistem.
Baca SelengkapnyaDampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan juga mengungkap penyebab peristiwa kepunahan massal di Zaman Trias-Jurassic.
Baca SelengkapnyaAnalisis jaringan enamel gigi dari megalodon hiu kuno oleh peneliti mengungkap fakta baru tentang hewan ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu merupakan fenomena 1 dari 2.000 tahun sekali.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan berkurang sekitar empat meter berdasarkan pemantauan terakhir pada Desember 2023
Baca Selengkapnyawalau memiliki sayap, ternyata burung-burung ini tidak bisa terbang.
Baca SelengkapnyaIni adalah fenomena aneh yang terjadi pada nenek moyang kita sekitar 900.000 tahun yang lalu.
Baca Selengkapnya