British Council Tingkatkan Kerjasama dengan Indonesia untuk Bantu Penyandang Disabilitas
Inggris dan Indonesia menjalin kerja sama untuk mewujudkan dan menciptakan ruang ramah serta membuka kesempatan yang lebih besar bagi penyandang disabilitas.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermeyber percaya inklusivitas adalah hal dasar yang wajib dimiliki oleh semua orang.
“Kami percaya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang terlepas dari hambatan yang mereka hadapi, termasuk bagi para penyandang disabilitas,” kata Jermeyber pada acara peringatan hari Disabilitas Internasional di Jakarta, Kamis (5/12).
Inggris dan Indonesia telah menjalin kerja sama untuk mewujudkan dan menciptakan ruang ramah serta membuka kesempatan yang lebih besar bagi para penyandang disabilitas, melalui British Council.
Direktur Asia Tenggara di British Council, Summer Xia mengatakan kerjasama yang selama ini telah British Council dan Indonesia lakukan melalui pemberian dana hibah, beasiswa, dan juga modul pembelajaran diharapkan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang dialami bagi para penyandang disabilitas.
Indonesia masih perlu meningkatkan kesadaran disabilitas
Wuri Handayani, seorang dosen UGM yang memiliki keterbatasan fisik mengungkapkan bahwa Indonesia masih belum sampai di titik di mana disabilitas wajib memiliki kesetaraan dan hak yang sama.
Meskipun pemerintah sudah mengupayakan skema-skema untuk mempermudah aksesibilitas bagi penyandang disabilitas seperti akses transportasi dan pendidikan. Namun, hal tersebut masih belum cukup mengingat keduanya hanya bisa diakses di kota-kota besar.
Wuri menambahkan, tanggung jawab untuk menginklusivitaskan para penyandang disabilitas bukan hanya tanggung jawab Kementerian Sosial. Itu merupakan tanggung jawab kita bersama.
“Kita perlu memberikan perhatian lebih untuk mengapresiasi, mendampingi dan memberikan kesempatan bagi mereka,” ujar Wuri seraya mengatakan kita harus memutus batas dengan para penyandang disabilitas.
Peringatan ini juga dihadiri oleh para seniman disabilitas yang telah bermitra dengan British Council, mereka menampilkan karya seni yang telah mereka buat dipajang di area pameran.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti