China Ancam Rebut Taiwan Dengan Kekerasan
Merdeka.com - Presiden China Xi Jinping mendesak rakyat Taiwan untuk menerimanya 'harus dan akan' dipersatukan kembali dengan China.
Dalam pidatonya yang menandai 40 tahun sejak dimulainya peningkatan hubungan, Xi mengulangi seruan Beijing untuk penyatuan damai atas dasar 'satu negara dua sistem'. Namun, ia juga memperingatkan bahwa China memiliki hak untuk menggunakan kekerasan.
Sementara Taiwan memerintah sendiri dan secara de facto merdeka, Taiwan tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari daratan.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Bagaimana ucapan 'Gong Xi Fa Cai' di sampaikan? Dalam budaya Tionghoa, ucapan Gong Xi Fa Cai dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi penerimanya. Ucapan ini juga menjadi bagian penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek, di mana orang-orang saling mengucapkannya untuk mengawali tahun baru dengan harapan yang baik.
-
Kenapa ucapan 'Gong Xi Fa Cai' diberikan? Ucapan ini mengandung harapan untuk kesuksesan, kebahagiaan, dan keberuntungan bagi orang yang menerimanya.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Apa arti dari Gong Xi Fa Cai? 'Gong Xi Fa Cai' jika diterjemahkan secara harfiah berarti 'semoga kekayaan Anda melimpah.'
-
Kapan ucapan 'Gong Xi Fa Cai' diberikan? Ucapan ini mengandung harapan untuk kesuksesan, kebahagiaan, dan keberuntungan bagi orang yang menerimanya.
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan komentar Xi ini sejalan dengan kebijakan lama China menuju penyatuan kembali.
Tetapi pada hari Rabu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, pulau itu tidak akan pernah menerima penyatuan kembali dengan China berdasarkan persyaratan yang ditawarkan oleh Beijing.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa Taiwan tidak akan pernah menerima 'satu negara, dua sistem'. Mayoritas opini publik Taiwan juga dengan tegas menentang 'satu negara, dua sistem', dan ini juga merupakan 'konsensus Taiwan'," kata Tsai dikutip dari BBC.com, Kamis (3/1).
Di bawah formula 'satu negara, dua sistem', Taiwan akan memiliki hak untuk menjalankan urusannya sendiri; pengaturan serupa digunakan di Hong Kong.
Hong Kong memiliki sistem hukumnya sendiri, dan hak-hak termasuk kebebasan berkumpul dan kebebasan berbicara dilindungi. Namun, ada kekhawatiran yang meluas di wilayah itu bahwa kebebasan-kebebasan itu secara bertahap terkikis.
Dalam pidatonya pada hari Rabu, Presiden Xi mengatakan, kedua belah pihak adalah bagian dari keluarga China yang sama dan bahwa kemerdekaan Taiwan adalah 'arus yang merugikan dari sejarah dan jalan buntu'.
Orang Taiwan "Harus memahami bahwa kemerdekaan hanya akan membawa kesulitan," kata Xi, seraya menambahkan Beijing tidak akan pernah mentolerir segala bentuk kegiatan yang mempromosikan kemerdekaan Taiwan.
Sebaliknya, penyatuan adalah "persyaratan yang tak terhindarkan untuk peremajaan besar orang-orang China," kata Xi.
Dia juga menekankan, hubungan dengan Taiwan adalah "bagian dari politik dalam negeri China. Campur tangan asing tidak dapat ditoleransi," katanya.
Beijing memiliki pilihan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan terhadap pasukan luar yang mengganggu penyatuan kembali secara damai dan kegiatan separatis Taiwan.
Apa pandangan di Taiwan?
Dalam pidato tahun baru pada hari Selasa, Tsai mengatakan, China harus menggunakan cara damai untuk menyelesaikan perbedaannya dengan Taiwan dan menghormati nilai-nilai demokrasi.
"Saya ingin menyerukan kepada China untuk secara jujur menghadapi kenyataan keberadaan Republik Tiongkok di Taiwan," kata Tsai, merujuk pada nama resmi pulau itu.
China harus "Menghormati desakan 23 juta orang tentang kebebasan dan demokrasi, dan harus menggunakan cara yang damai dan setara untuk menangani perbedaan kita," tambah Tsai.
Pada bulan November, partai politik Ms Tsai melihat kemunduran besar dalam pemilihan regional yang dirasakan oleh Beijing sebagai pukulan terhadap sikap separatisnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaChina siap menjadi juru damai antara Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaIndonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan China memiliki pandangan yang sama terkait deeskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan bahwa China adalah pelaku serangan siber di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaChina menjadi salah satu negara yang berkomitmen dalam memberikan dukungan kepada Palestina selama konflik dengan Israel.
Baca SelengkapnyaSaat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaBuntut China mengerahkan puluhan jet tempurnya ke wilayah perbatasan, militer Taiwan menggelar latihan perang di Stasiun Utama Taipei pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaKunjungan Prabowo ke China bertemu timpalannya, Xi Jinping, disambut dengan upacara kenegaraan.
Baca Selengkapnya