Delapan polisi Afghanistan tewas diracun teman sendiri
Merdeka.com - Sebanyak delapan polisi tewas diracun temannya sendiri di base mereka sebelah selatan Afghanistan. Insiden ini disebut 'penyerangan dari dalam'.
Taliban mengklaim bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di distrik Nawshar sebelah selatan Provinsi Zabul, Jumat kemarin.
"Pelaku pertama meracuni koleganya dan kemudian menembak mati mereka," ujar juru bicara pejabat provinsi Zabul, Gul Islam Seyal pada Sabtu, (11/3).
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Gubernur Zabul Bismillah Afghanmal mengatakan hingga kini mereka masih melakukan investigasi, dilaporkan Aljazeera.
Sementara itu, jubir Taliban Zabihullah Mujahid menyebutkan dalam pesan singkat kepada mereka, bahwa penyusup kelompok itu memang telah merencanakan penyerangan. Serangan dalam itu dilakukan saat tentara dan polisi Afghanistan giliran memegang senjata mereka kepada kolega atau prajurit internasional lain.
Serangan ini menjadi masalah utama dalam konflik antar pemberontak dan pemerintah Afghanistan sejak 15 tahun terakhir.
Dalam peristiwa serupa bulan lalu, seorang polisi terkait Taliban menembak mati 11 rekannya di sebuah pos dekat provinsi Helmand. September lalu, dua prajurit Afghanistan terkait Taliban membunuh 12 temannya yang sedang tertidur di markas mereka di provinsi Kunduz.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaTujuh remaja tewas saat kabur dari anggota kepolisian yang melakukan patroli.
Baca SelengkapnyaPolisi menilai keterangan para saksi dan hasil olah TKP sangat penting untuk mengungkap penyebab kematian para korban.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan dilakukan prajurit Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya yang bertugas di daerah Papua.
Baca SelengkapnyaJenazah lima KST tersebut sempat dibawa ke RSUD Dekai. Namun tidak ada keluarga yang mengambil.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 15 orang, tiga di antaranya jadi tersangka karena membawa senjata tajam
Baca Selengkapnya